Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia

Latar belakang. Asfiksia neonatorum merupakan masalah kesehatan pada bayi baru lahir yang dapat menyebabkan asidosis. Selanjutnya asidosis metabolik menjadi salah satu penyebab gangguan metabolisme sel, ditandai dengan penurunan pH, pO 2 , base excess,dan peningkatan pCO 2 . Parameter tersebut dapat...
Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:

Autor*in:	Heru Muryawan [verfasserIn] Adhie Nur Radityo [verfasserIn]

Format:	E-Artikel
Sprache:	Indonesisch

Erschienen:	2016

Schlagwörter:	: asfiksia asidosis metabolik ureum dan kreatinin

Übergeordnetes Werk:	In: Sari Pediatri - Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2017, 13(2016), 4, Seite 239-43
Übergeordnetes Werk:	volume:13 ; year:2016 ; number:4 ; pages:239-43

Links:	Link aufrufen Link aufrufen Link aufrufen Journal toc Journal toc

DOI / URN:	10.14238/sp13.4.2011.239-43

Katalog-ID:	DOAJ01074830X

Internformat


LEADER	01000caa a22002652 4500
001	DOAJ01074830X
003	DE-627
005	20230310031452.0
007	cr uuu---uuuuu
008	230225s2016 xx \|\|\|\|\|o 00\| \|\|ind c
024	7		\|a 10.14238/sp13.4.2011.239-43 \|2 doi
035			\|a (DE-627)DOAJ01074830X
035			\|a (DE-599)DOAJcf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812
040			\|a DE-627 \|b ger \|c DE-627 \|e rakwb
041			\|a ind
050		0	\|a RJ1-570
100	0		\|a Heru Muryawan \|e verfasserin \|4 aut
245	1	0	\|a Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia
264		1	\|c 2016
336			\|a Text \|b txt \|2 rdacontent
337			\|a Computermedien \|b c \|2 rdamedia
338			\|a Online-Ressource \|b cr \|2 rdacarrier
520			\|a Latar belakang. Asfiksia neonatorum merupakan masalah kesehatan pada bayi baru lahir yang dapat menyebabkan asidosis. Selanjutnya asidosis metabolik menjadi salah satu penyebab gangguan metabolisme sel, ditandai dengan penurunan pH, pO 2 , base excess,dan peningkatan pCO 2 . Parameter tersebut dapat digunakan untuk mengetahui keadaan hipoksia pada bayi. Salah satu gangguan fungsi organ adalah penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin. Tujuan. Membuktikan hubungan antara derajat asidosis metabolik pada bayi asfiksia dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin. Metode. Penelitian kohort prospektif pada bayi baru lahir dengan asfiksia di RSUP Dr. Kariadi Semarang bulan Januari-Desember 2010. Derajat asidosis ditentukan berdasarkan kadar pH dan base excess(BE) ; pH 7,2-7,29 asidosis ringan, sedangkan pH <7,2 asidosis berat.Penilaian ureum dan kreatinin dilakukan pada hari keempat kehidupan. Terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatinin apabila kadar ureum <20 mg/dL, kreatinin <1mg/ dL.Data dianalisis dengan uji chi-square, tingkat kemaknaan secara statistik, apabila p≤0,05. Hasil. Subjek 63 neonatus, 32 menderita asidosis berat, dan 31 asidosis ringan. Neonatus dengan asidosis berat pada hari keempat rerata kadar ureum 26,69 (±11,8) mg/dL dibanding kelompok asidosis ringan 27,06 (±12,9) mg/dL, p=0,14. Kreatinin kelompok asidosis berat 1,09 (±0,5) mg/dL berbeda bermakna (p=0,03) dibandingkan kreatinin pada kelompok asidosis ringan 0,89 (±0,5) mg/dL. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat asidosis dengan peningkatan kadar ureum (p=0,87) dan kreatinin (p=0,08) pada hari keempat kehidupan. Kesimpulan.Derajat asidosis tidak berhubungan dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada neonatus usia empat hari.
650		4	\|a : asfiksia
650		4	\|a asidosis metabolik
650		4	\|a ureum
650		4	\|a dan kreatinin
653		0	\|a Medicine
653		0	\|a R
653		0	\|a Pediatrics
700	0		\|a Adhie Nur Radityo \|e verfasserin \|4 aut
773	0	8	\|i In \|t Sari Pediatri \|d Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2017 \|g 13(2016), 4, Seite 239-43 \|w (DE-627)1760588881 \|x 23385030 \|7 nnns
773	1	8	\|g volume:13 \|g year:2016 \|g number:4 \|g pages:239-43
856	4	0	\|u https://doi.org/10.14238/sp13.4.2011.239-43 \|z kostenfrei
856	4	0	\|u https://doaj.org/article/cf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812 \|z kostenfrei
856	4	0	\|u https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/421 \|z kostenfrei
856	4	2	\|u https://doaj.org/toc/0854-7823 \|y Journal toc \|z kostenfrei
856	4	2	\|u https://doaj.org/toc/2338-5030 \|y Journal toc \|z kostenfrei
912			\|a GBV_USEFLAG_A
912			\|a SYSFLAG_A
912			\|a GBV_DOAJ
951			\|a AR
952			\|d 13 \|j 2016 \|e 4 \|h 239-43

Indexfelder

author_variant	h m hm a n r anr
matchkey_str	article:23385030:2016----::uugneaaaioidnakdrrudnr
hierarchy_sort_str	2016
callnumber-subject-code	RJ
publishDate	2016
allfields	10.14238/sp13.4.2011.239-43 doi (DE-627)DOAJ01074830X (DE-599)DOAJcf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812 DE-627 ger DE-627 rakwb ind RJ1-570 Heru Muryawan verfasserin aut Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia 2016 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier Latar belakang. Asfiksia neonatorum merupakan masalah kesehatan pada bayi baru lahir yang dapat menyebabkan asidosis. Selanjutnya asidosis metabolik menjadi salah satu penyebab gangguan metabolisme sel, ditandai dengan penurunan pH, pO 2 , base excess,dan peningkatan pCO 2 . Parameter tersebut dapat digunakan untuk mengetahui keadaan hipoksia pada bayi. Salah satu gangguan fungsi organ adalah penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin. Tujuan. Membuktikan hubungan antara derajat asidosis metabolik pada bayi asfiksia dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin. Metode. Penelitian kohort prospektif pada bayi baru lahir dengan asfiksia di RSUP Dr. Kariadi Semarang bulan Januari-Desember 2010. Derajat asidosis ditentukan berdasarkan kadar pH dan base excess(BE) ; pH 7,2-7,29 asidosis ringan, sedangkan pH <7,2 asidosis berat.Penilaian ureum dan kreatinin dilakukan pada hari keempat kehidupan. Terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatinin apabila kadar ureum <20 mg/dL, kreatinin <1mg/ dL.Data dianalisis dengan uji chi-square, tingkat kemaknaan secara statistik, apabila p≤0,05. Hasil. Subjek 63 neonatus, 32 menderita asidosis berat, dan 31 asidosis ringan. Neonatus dengan asidosis berat pada hari keempat rerata kadar ureum 26,69 (±11,8) mg/dL dibanding kelompok asidosis ringan 27,06 (±12,9) mg/dL, p=0,14. Kreatinin kelompok asidosis berat 1,09 (±0,5) mg/dL berbeda bermakna (p=0,03) dibandingkan kreatinin pada kelompok asidosis ringan 0,89 (±0,5) mg/dL. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat asidosis dengan peningkatan kadar ureum (p=0,87) dan kreatinin (p=0,08) pada hari keempat kehidupan. Kesimpulan.Derajat asidosis tidak berhubungan dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada neonatus usia empat hari. : asfiksia asidosis metabolik ureum dan kreatinin Medicine R Pediatrics Adhie Nur Radityo verfasserin aut In Sari Pediatri Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2017 13(2016), 4, Seite 239-43 (DE-627)1760588881 23385030 nnns volume:13 year:2016 number:4 pages:239-43 https://doi.org/10.14238/sp13.4.2011.239-43 kostenfrei https://doaj.org/article/cf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812 kostenfrei https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/421 kostenfrei https://doaj.org/toc/0854-7823 Journal toc kostenfrei https://doaj.org/toc/2338-5030 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ AR 13 2016 4 239-43
spelling	10.14238/sp13.4.2011.239-43 doi (DE-627)DOAJ01074830X (DE-599)DOAJcf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812 DE-627 ger DE-627 rakwb ind RJ1-570 Heru Muryawan verfasserin aut Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia 2016 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier Latar belakang. Asfiksia neonatorum merupakan masalah kesehatan pada bayi baru lahir yang dapat menyebabkan asidosis. Selanjutnya asidosis metabolik menjadi salah satu penyebab gangguan metabolisme sel, ditandai dengan penurunan pH, pO 2 , base excess,dan peningkatan pCO 2 . Parameter tersebut dapat digunakan untuk mengetahui keadaan hipoksia pada bayi. Salah satu gangguan fungsi organ adalah penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin. Tujuan. Membuktikan hubungan antara derajat asidosis metabolik pada bayi asfiksia dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin. Metode. Penelitian kohort prospektif pada bayi baru lahir dengan asfiksia di RSUP Dr. Kariadi Semarang bulan Januari-Desember 2010. Derajat asidosis ditentukan berdasarkan kadar pH dan base excess(BE) ; pH 7,2-7,29 asidosis ringan, sedangkan pH <7,2 asidosis berat.Penilaian ureum dan kreatinin dilakukan pada hari keempat kehidupan. Terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatinin apabila kadar ureum <20 mg/dL, kreatinin <1mg/ dL.Data dianalisis dengan uji chi-square, tingkat kemaknaan secara statistik, apabila p≤0,05. Hasil. Subjek 63 neonatus, 32 menderita asidosis berat, dan 31 asidosis ringan. Neonatus dengan asidosis berat pada hari keempat rerata kadar ureum 26,69 (±11,8) mg/dL dibanding kelompok asidosis ringan 27,06 (±12,9) mg/dL, p=0,14. Kreatinin kelompok asidosis berat 1,09 (±0,5) mg/dL berbeda bermakna (p=0,03) dibandingkan kreatinin pada kelompok asidosis ringan 0,89 (±0,5) mg/dL. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat asidosis dengan peningkatan kadar ureum (p=0,87) dan kreatinin (p=0,08) pada hari keempat kehidupan. Kesimpulan.Derajat asidosis tidak berhubungan dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada neonatus usia empat hari. : asfiksia asidosis metabolik ureum dan kreatinin Medicine R Pediatrics Adhie Nur Radityo verfasserin aut In Sari Pediatri Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2017 13(2016), 4, Seite 239-43 (DE-627)1760588881 23385030 nnns volume:13 year:2016 number:4 pages:239-43 https://doi.org/10.14238/sp13.4.2011.239-43 kostenfrei https://doaj.org/article/cf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812 kostenfrei https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/421 kostenfrei https://doaj.org/toc/0854-7823 Journal toc kostenfrei https://doaj.org/toc/2338-5030 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ AR 13 2016 4 239-43
allfields_unstemmed	10.14238/sp13.4.2011.239-43 doi (DE-627)DOAJ01074830X (DE-599)DOAJcf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812 DE-627 ger DE-627 rakwb ind RJ1-570 Heru Muryawan verfasserin aut Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia 2016 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier Latar belakang. Asfiksia neonatorum merupakan masalah kesehatan pada bayi baru lahir yang dapat menyebabkan asidosis. Selanjutnya asidosis metabolik menjadi salah satu penyebab gangguan metabolisme sel, ditandai dengan penurunan pH, pO 2 , base excess,dan peningkatan pCO 2 . Parameter tersebut dapat digunakan untuk mengetahui keadaan hipoksia pada bayi. Salah satu gangguan fungsi organ adalah penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin. Tujuan. Membuktikan hubungan antara derajat asidosis metabolik pada bayi asfiksia dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin. Metode. Penelitian kohort prospektif pada bayi baru lahir dengan asfiksia di RSUP Dr. Kariadi Semarang bulan Januari-Desember 2010. Derajat asidosis ditentukan berdasarkan kadar pH dan base excess(BE) ; pH 7,2-7,29 asidosis ringan, sedangkan pH <7,2 asidosis berat.Penilaian ureum dan kreatinin dilakukan pada hari keempat kehidupan. Terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatinin apabila kadar ureum <20 mg/dL, kreatinin <1mg/ dL.Data dianalisis dengan uji chi-square, tingkat kemaknaan secara statistik, apabila p≤0,05. Hasil. Subjek 63 neonatus, 32 menderita asidosis berat, dan 31 asidosis ringan. Neonatus dengan asidosis berat pada hari keempat rerata kadar ureum 26,69 (±11,8) mg/dL dibanding kelompok asidosis ringan 27,06 (±12,9) mg/dL, p=0,14. Kreatinin kelompok asidosis berat 1,09 (±0,5) mg/dL berbeda bermakna (p=0,03) dibandingkan kreatinin pada kelompok asidosis ringan 0,89 (±0,5) mg/dL. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat asidosis dengan peningkatan kadar ureum (p=0,87) dan kreatinin (p=0,08) pada hari keempat kehidupan. Kesimpulan.Derajat asidosis tidak berhubungan dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada neonatus usia empat hari. : asfiksia asidosis metabolik ureum dan kreatinin Medicine R Pediatrics Adhie Nur Radityo verfasserin aut In Sari Pediatri Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2017 13(2016), 4, Seite 239-43 (DE-627)1760588881 23385030 nnns volume:13 year:2016 number:4 pages:239-43 https://doi.org/10.14238/sp13.4.2011.239-43 kostenfrei https://doaj.org/article/cf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812 kostenfrei https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/421 kostenfrei https://doaj.org/toc/0854-7823 Journal toc kostenfrei https://doaj.org/toc/2338-5030 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ AR 13 2016 4 239-43
allfieldsGer	10.14238/sp13.4.2011.239-43 doi (DE-627)DOAJ01074830X (DE-599)DOAJcf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812 DE-627 ger DE-627 rakwb ind RJ1-570 Heru Muryawan verfasserin aut Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia 2016 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier Latar belakang. Asfiksia neonatorum merupakan masalah kesehatan pada bayi baru lahir yang dapat menyebabkan asidosis. Selanjutnya asidosis metabolik menjadi salah satu penyebab gangguan metabolisme sel, ditandai dengan penurunan pH, pO 2 , base excess,dan peningkatan pCO 2 . Parameter tersebut dapat digunakan untuk mengetahui keadaan hipoksia pada bayi. Salah satu gangguan fungsi organ adalah penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin. Tujuan. Membuktikan hubungan antara derajat asidosis metabolik pada bayi asfiksia dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin. Metode. Penelitian kohort prospektif pada bayi baru lahir dengan asfiksia di RSUP Dr. Kariadi Semarang bulan Januari-Desember 2010. Derajat asidosis ditentukan berdasarkan kadar pH dan base excess(BE) ; pH 7,2-7,29 asidosis ringan, sedangkan pH <7,2 asidosis berat.Penilaian ureum dan kreatinin dilakukan pada hari keempat kehidupan. Terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatinin apabila kadar ureum <20 mg/dL, kreatinin <1mg/ dL.Data dianalisis dengan uji chi-square, tingkat kemaknaan secara statistik, apabila p≤0,05. Hasil. Subjek 63 neonatus, 32 menderita asidosis berat, dan 31 asidosis ringan. Neonatus dengan asidosis berat pada hari keempat rerata kadar ureum 26,69 (±11,8) mg/dL dibanding kelompok asidosis ringan 27,06 (±12,9) mg/dL, p=0,14. Kreatinin kelompok asidosis berat 1,09 (±0,5) mg/dL berbeda bermakna (p=0,03) dibandingkan kreatinin pada kelompok asidosis ringan 0,89 (±0,5) mg/dL. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat asidosis dengan peningkatan kadar ureum (p=0,87) dan kreatinin (p=0,08) pada hari keempat kehidupan. Kesimpulan.Derajat asidosis tidak berhubungan dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada neonatus usia empat hari. : asfiksia asidosis metabolik ureum dan kreatinin Medicine R Pediatrics Adhie Nur Radityo verfasserin aut In Sari Pediatri Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2017 13(2016), 4, Seite 239-43 (DE-627)1760588881 23385030 nnns volume:13 year:2016 number:4 pages:239-43 https://doi.org/10.14238/sp13.4.2011.239-43 kostenfrei https://doaj.org/article/cf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812 kostenfrei https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/421 kostenfrei https://doaj.org/toc/0854-7823 Journal toc kostenfrei https://doaj.org/toc/2338-5030 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ AR 13 2016 4 239-43
allfieldsSound	10.14238/sp13.4.2011.239-43 doi (DE-627)DOAJ01074830X (DE-599)DOAJcf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812 DE-627 ger DE-627 rakwb ind RJ1-570 Heru Muryawan verfasserin aut Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia 2016 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier Latar belakang. Asfiksia neonatorum merupakan masalah kesehatan pada bayi baru lahir yang dapat menyebabkan asidosis. Selanjutnya asidosis metabolik menjadi salah satu penyebab gangguan metabolisme sel, ditandai dengan penurunan pH, pO 2 , base excess,dan peningkatan pCO 2 . Parameter tersebut dapat digunakan untuk mengetahui keadaan hipoksia pada bayi. Salah satu gangguan fungsi organ adalah penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin. Tujuan. Membuktikan hubungan antara derajat asidosis metabolik pada bayi asfiksia dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin. Metode. Penelitian kohort prospektif pada bayi baru lahir dengan asfiksia di RSUP Dr. Kariadi Semarang bulan Januari-Desember 2010. Derajat asidosis ditentukan berdasarkan kadar pH dan base excess(BE) ; pH 7,2-7,29 asidosis ringan, sedangkan pH <7,2 asidosis berat.Penilaian ureum dan kreatinin dilakukan pada hari keempat kehidupan. Terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatinin apabila kadar ureum <20 mg/dL, kreatinin <1mg/ dL.Data dianalisis dengan uji chi-square, tingkat kemaknaan secara statistik, apabila p≤0,05. Hasil. Subjek 63 neonatus, 32 menderita asidosis berat, dan 31 asidosis ringan. Neonatus dengan asidosis berat pada hari keempat rerata kadar ureum 26,69 (±11,8) mg/dL dibanding kelompok asidosis ringan 27,06 (±12,9) mg/dL, p=0,14. Kreatinin kelompok asidosis berat 1,09 (±0,5) mg/dL berbeda bermakna (p=0,03) dibandingkan kreatinin pada kelompok asidosis ringan 0,89 (±0,5) mg/dL. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat asidosis dengan peningkatan kadar ureum (p=0,87) dan kreatinin (p=0,08) pada hari keempat kehidupan. Kesimpulan.Derajat asidosis tidak berhubungan dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada neonatus usia empat hari. : asfiksia asidosis metabolik ureum dan kreatinin Medicine R Pediatrics Adhie Nur Radityo verfasserin aut In Sari Pediatri Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2017 13(2016), 4, Seite 239-43 (DE-627)1760588881 23385030 nnns volume:13 year:2016 number:4 pages:239-43 https://doi.org/10.14238/sp13.4.2011.239-43 kostenfrei https://doaj.org/article/cf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812 kostenfrei https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/421 kostenfrei https://doaj.org/toc/0854-7823 Journal toc kostenfrei https://doaj.org/toc/2338-5030 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ AR 13 2016 4 239-43
language	Indonesian
source	In Sari Pediatri 13(2016), 4, Seite 239-43 volume:13 year:2016 number:4 pages:239-43
sourceStr	In Sari Pediatri 13(2016), 4, Seite 239-43 volume:13 year:2016 number:4 pages:239-43
format_phy_str_mv	Article
institution	findex.gbv.de
topic_facet	: asfiksia asidosis metabolik ureum dan kreatinin Medicine R Pediatrics
isfreeaccess_bool	true
container_title	Sari Pediatri
authorswithroles_txt_mv	Heru Muryawan @@aut@@ Adhie Nur Radityo @@aut@@
publishDateDaySort_date	2016-01-01T00:00:00Z
hierarchy_top_id	1760588881
id	DOAJ01074830X
language_de	Sangiang
fullrecord	<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?><collection xmlns="http://www.loc.gov/MARC21/slim"><record><leader>01000caa a22002652 4500</leader><controlfield tag="001">DOAJ01074830X</controlfield><controlfield tag="003">DE-627</controlfield><controlfield tag="005">20230310031452.0</controlfield><controlfield tag="007">cr uuu---uuuuu</controlfield><controlfield tag="008">230225s2016 xx \|\|\|\|\|o 00\| \|\|ind c</controlfield><datafield tag="024" ind1="7" ind2=" "><subfield code="a">10.14238/sp13.4.2011.239-43</subfield><subfield code="2">doi</subfield></datafield><datafield tag="035" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">(DE-627)DOAJ01074830X</subfield></datafield><datafield tag="035" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">(DE-599)DOAJcf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812</subfield></datafield><datafield tag="040" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">DE-627</subfield><subfield code="b">ger</subfield><subfield code="c">DE-627</subfield><subfield code="e">rakwb</subfield></datafield><datafield tag="041" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">ind</subfield></datafield><datafield tag="050" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">RJ1-570</subfield></datafield><datafield tag="100" ind1="0" ind2=" "><subfield code="a">Heru Muryawan</subfield><subfield code="e">verfasserin</subfield><subfield code="4">aut</subfield></datafield><datafield tag="245" ind1="1" ind2="0"><subfield code="a">Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia</subfield></datafield><datafield tag="264" ind1=" " ind2="1"><subfield code="c">2016</subfield></datafield><datafield tag="336" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Text</subfield><subfield code="b">txt</subfield><subfield code="2">rdacontent</subfield></datafield><datafield tag="337" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Computermedien</subfield><subfield code="b">c</subfield><subfield code="2">rdamedia</subfield></datafield><datafield tag="338" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Online-Ressource</subfield><subfield code="b">cr</subfield><subfield code="2">rdacarrier</subfield></datafield><datafield tag="520" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Latar belakang. Asfiksia neonatorum merupakan masalah kesehatan pada bayi baru lahir yang dapat menyebabkan asidosis. Selanjutnya asidosis metabolik menjadi salah satu penyebab gangguan metabolisme sel, ditandai dengan penurunan pH, pO 2 , base excess,dan peningkatan pCO 2 . Parameter tersebut dapat digunakan untuk mengetahui keadaan hipoksia pada bayi. Salah satu gangguan fungsi organ adalah penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin. Tujuan. Membuktikan hubungan antara derajat asidosis metabolik pada bayi asfiksia dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin. Metode. Penelitian kohort prospektif pada bayi baru lahir dengan asfiksia di RSUP Dr. Kariadi Semarang bulan Januari-Desember 2010. Derajat asidosis ditentukan berdasarkan kadar pH dan base excess(BE) ; pH 7,2-7,29 asidosis ringan, sedangkan pH <7,2 asidosis berat.Penilaian ureum dan kreatinin dilakukan pada hari keempat kehidupan. Terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatinin apabila kadar ureum <20 mg/dL, kreatinin <1mg/ dL.Data dianalisis dengan uji chi-square, tingkat kemaknaan secara statistik, apabila p≤0,05. Hasil. Subjek 63 neonatus, 32 menderita asidosis berat, dan 31 asidosis ringan. Neonatus dengan asidosis berat pada hari keempat rerata kadar ureum 26,69 (±11,8) mg/dL dibanding kelompok asidosis ringan 27,06 (±12,9) mg/dL, p=0,14. Kreatinin kelompok asidosis berat 1,09 (±0,5) mg/dL berbeda bermakna (p=0,03) dibandingkan kreatinin pada kelompok asidosis ringan 0,89 (±0,5) mg/dL. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat asidosis dengan peningkatan kadar ureum (p=0,87) dan kreatinin (p=0,08) pada hari keempat kehidupan. Kesimpulan.Derajat asidosis tidak berhubungan dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada neonatus usia empat hari.</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">: asfiksia</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">asidosis metabolik</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">ureum</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">dan kreatinin</subfield></datafield><datafield tag="653" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">Medicine</subfield></datafield><datafield tag="653" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">R</subfield></datafield><datafield tag="653" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">Pediatrics</subfield></datafield><datafield tag="700" ind1="0" ind2=" "><subfield code="a">Adhie Nur Radityo</subfield><subfield code="e">verfasserin</subfield><subfield code="4">aut</subfield></datafield><datafield tag="773" ind1="0" ind2="8"><subfield code="i">In</subfield><subfield code="t">Sari Pediatri</subfield><subfield code="d">Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2017</subfield><subfield code="g">13(2016), 4, Seite 239-43</subfield><subfield code="w">(DE-627)1760588881</subfield><subfield code="x">23385030</subfield><subfield code="7">nnns</subfield></datafield><datafield tag="773" ind1="1" ind2="8"><subfield code="g">volume:13</subfield><subfield code="g">year:2016</subfield><subfield code="g">number:4</subfield><subfield code="g">pages:239-43</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://doi.org/10.14238/sp13.4.2011.239-43</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://doaj.org/article/cf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/421</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="2"><subfield code="u">https://doaj.org/toc/0854-7823</subfield><subfield code="y">Journal toc</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="2"><subfield code="u">https://doaj.org/toc/2338-5030</subfield><subfield code="y">Journal toc</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">GBV_USEFLAG_A</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">SYSFLAG_A</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">GBV_DOAJ</subfield></datafield><datafield tag="951" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">AR</subfield></datafield><datafield tag="952" ind1=" " ind2=" "><subfield code="d">13</subfield><subfield code="j">2016</subfield><subfield code="e">4</subfield><subfield code="h">239-43</subfield></datafield></record></collection>
callnumber-first	R - Medicine
author	Heru Muryawan
spellingShingle	Heru Muryawan misc RJ1-570 misc : asfiksia misc asidosis metabolik misc ureum misc dan kreatinin misc Medicine misc R misc Pediatrics Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia
authorStr	Heru Muryawan
ppnlink_with_tag_str_mv	@@773@@(DE-627)1760588881
format	electronic Article
delete_txt_mv	keep
author_role	aut aut
collection	DOAJ
remote_str	true
callnumber-label	RJ1-570
illustrated	Not Illustrated
issn	23385030
topic_title	RJ1-570 Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia : asfiksia asidosis metabolik ureum dan kreatinin
topic	misc RJ1-570 misc : asfiksia misc asidosis metabolik misc ureum misc dan kreatinin misc Medicine misc R misc Pediatrics
topic_unstemmed	misc RJ1-570 misc : asfiksia misc asidosis metabolik misc ureum misc dan kreatinin misc Medicine misc R misc Pediatrics
topic_browse	misc RJ1-570 misc : asfiksia misc asidosis metabolik misc ureum misc dan kreatinin misc Medicine misc R misc Pediatrics
format_facet	Elektronische Aufsätze Aufsätze Elektronische Ressource
format_main_str_mv	Text Zeitschrift/Artikel
carriertype_str_mv	cr
hierarchy_parent_title	Sari Pediatri
hierarchy_parent_id	1760588881
hierarchy_top_title	Sari Pediatri
isfreeaccess_txt	true
familylinks_str_mv	(DE-627)1760588881
title	Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia
ctrlnum	(DE-627)DOAJ01074830X (DE-599)DOAJcf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812
title_full	Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia
author_sort	Heru Muryawan
journal	Sari Pediatri
journalStr	Sari Pediatri
callnumber-first-code	R
lang_code	ind
isOA_bool	true
recordtype	marc
publishDateSort	2016
contenttype_str_mv	txt
container_start_page	239
author_browse	Heru Muryawan Adhie Nur Radityo
container_volume	13
class	RJ1-570
format_se	Elektronische Aufsätze
author-letter	Heru Muryawan
doi_str_mv	10.14238/sp13.4.2011.239-43
author2-role	verfasserin
title_sort	hubungan derajat asidosis dengan kadar ureum dan kreatinin bayi asfiksia
callnumber	RJ1-570
title_auth	Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia
abstract	Latar belakang. Asfiksia neonatorum merupakan masalah kesehatan pada bayi baru lahir yang dapat menyebabkan asidosis. Selanjutnya asidosis metabolik menjadi salah satu penyebab gangguan metabolisme sel, ditandai dengan penurunan pH, pO 2 , base excess,dan peningkatan pCO 2 . Parameter tersebut dapat digunakan untuk mengetahui keadaan hipoksia pada bayi. Salah satu gangguan fungsi organ adalah penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin. Tujuan. Membuktikan hubungan antara derajat asidosis metabolik pada bayi asfiksia dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin. Metode. Penelitian kohort prospektif pada bayi baru lahir dengan asfiksia di RSUP Dr. Kariadi Semarang bulan Januari-Desember 2010. Derajat asidosis ditentukan berdasarkan kadar pH dan base excess(BE) ; pH 7,2-7,29 asidosis ringan, sedangkan pH <7,2 asidosis berat.Penilaian ureum dan kreatinin dilakukan pada hari keempat kehidupan. Terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatinin apabila kadar ureum <20 mg/dL, kreatinin <1mg/ dL.Data dianalisis dengan uji chi-square, tingkat kemaknaan secara statistik, apabila p≤0,05. Hasil. Subjek 63 neonatus, 32 menderita asidosis berat, dan 31 asidosis ringan. Neonatus dengan asidosis berat pada hari keempat rerata kadar ureum 26,69 (±11,8) mg/dL dibanding kelompok asidosis ringan 27,06 (±12,9) mg/dL, p=0,14. Kreatinin kelompok asidosis berat 1,09 (±0,5) mg/dL berbeda bermakna (p=0,03) dibandingkan kreatinin pada kelompok asidosis ringan 0,89 (±0,5) mg/dL. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat asidosis dengan peningkatan kadar ureum (p=0,87) dan kreatinin (p=0,08) pada hari keempat kehidupan. Kesimpulan.Derajat asidosis tidak berhubungan dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada neonatus usia empat hari.
abstractGer	Latar belakang. Asfiksia neonatorum merupakan masalah kesehatan pada bayi baru lahir yang dapat menyebabkan asidosis. Selanjutnya asidosis metabolik menjadi salah satu penyebab gangguan metabolisme sel, ditandai dengan penurunan pH, pO 2 , base excess,dan peningkatan pCO 2 . Parameter tersebut dapat digunakan untuk mengetahui keadaan hipoksia pada bayi. Salah satu gangguan fungsi organ adalah penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin. Tujuan. Membuktikan hubungan antara derajat asidosis metabolik pada bayi asfiksia dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin. Metode. Penelitian kohort prospektif pada bayi baru lahir dengan asfiksia di RSUP Dr. Kariadi Semarang bulan Januari-Desember 2010. Derajat asidosis ditentukan berdasarkan kadar pH dan base excess(BE) ; pH 7,2-7,29 asidosis ringan, sedangkan pH <7,2 asidosis berat.Penilaian ureum dan kreatinin dilakukan pada hari keempat kehidupan. Terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatinin apabila kadar ureum <20 mg/dL, kreatinin <1mg/ dL.Data dianalisis dengan uji chi-square, tingkat kemaknaan secara statistik, apabila p≤0,05. Hasil. Subjek 63 neonatus, 32 menderita asidosis berat, dan 31 asidosis ringan. Neonatus dengan asidosis berat pada hari keempat rerata kadar ureum 26,69 (±11,8) mg/dL dibanding kelompok asidosis ringan 27,06 (±12,9) mg/dL, p=0,14. Kreatinin kelompok asidosis berat 1,09 (±0,5) mg/dL berbeda bermakna (p=0,03) dibandingkan kreatinin pada kelompok asidosis ringan 0,89 (±0,5) mg/dL. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat asidosis dengan peningkatan kadar ureum (p=0,87) dan kreatinin (p=0,08) pada hari keempat kehidupan. Kesimpulan.Derajat asidosis tidak berhubungan dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada neonatus usia empat hari.
abstract_unstemmed	Latar belakang. Asfiksia neonatorum merupakan masalah kesehatan pada bayi baru lahir yang dapat menyebabkan asidosis. Selanjutnya asidosis metabolik menjadi salah satu penyebab gangguan metabolisme sel, ditandai dengan penurunan pH, pO 2 , base excess,dan peningkatan pCO 2 . Parameter tersebut dapat digunakan untuk mengetahui keadaan hipoksia pada bayi. Salah satu gangguan fungsi organ adalah penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin. Tujuan. Membuktikan hubungan antara derajat asidosis metabolik pada bayi asfiksia dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin. Metode. Penelitian kohort prospektif pada bayi baru lahir dengan asfiksia di RSUP Dr. Kariadi Semarang bulan Januari-Desember 2010. Derajat asidosis ditentukan berdasarkan kadar pH dan base excess(BE) ; pH 7,2-7,29 asidosis ringan, sedangkan pH <7,2 asidosis berat.Penilaian ureum dan kreatinin dilakukan pada hari keempat kehidupan. Terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatinin apabila kadar ureum <20 mg/dL, kreatinin <1mg/ dL.Data dianalisis dengan uji chi-square, tingkat kemaknaan secara statistik, apabila p≤0,05. Hasil. Subjek 63 neonatus, 32 menderita asidosis berat, dan 31 asidosis ringan. Neonatus dengan asidosis berat pada hari keempat rerata kadar ureum 26,69 (±11,8) mg/dL dibanding kelompok asidosis ringan 27,06 (±12,9) mg/dL, p=0,14. Kreatinin kelompok asidosis berat 1,09 (±0,5) mg/dL berbeda bermakna (p=0,03) dibandingkan kreatinin pada kelompok asidosis ringan 0,89 (±0,5) mg/dL. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat asidosis dengan peningkatan kadar ureum (p=0,87) dan kreatinin (p=0,08) pada hari keempat kehidupan. Kesimpulan.Derajat asidosis tidak berhubungan dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada neonatus usia empat hari.
collection_details	GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ
container_issue	4
title_short	Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia
url	https://doi.org/10.14238/sp13.4.2011.239-43 https://doaj.org/article/cf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812 https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/421 https://doaj.org/toc/0854-7823 https://doaj.org/toc/2338-5030
remote_bool	true
author2	Adhie Nur Radityo
author2Str	Adhie Nur Radityo
ppnlink	1760588881
callnumber-subject	RJ - Pediatrics
mediatype_str_mv	c
isOA_txt	true
hochschulschrift_bool	false
doi_str	10.14238/sp13.4.2011.239-43
callnumber-a	RJ1-570
up_date	2024-07-03T16:32:55.665Z
_version_	1803576279739400192
fullrecord_marcxml	<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?><collection xmlns="http://www.loc.gov/MARC21/slim"><record><leader>01000caa a22002652 4500</leader><controlfield tag="001">DOAJ01074830X</controlfield><controlfield tag="003">DE-627</controlfield><controlfield tag="005">20230310031452.0</controlfield><controlfield tag="007">cr uuu---uuuuu</controlfield><controlfield tag="008">230225s2016 xx \|\|\|\|\|o 00\| \|\|ind c</controlfield><datafield tag="024" ind1="7" ind2=" "><subfield code="a">10.14238/sp13.4.2011.239-43</subfield><subfield code="2">doi</subfield></datafield><datafield tag="035" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">(DE-627)DOAJ01074830X</subfield></datafield><datafield tag="035" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">(DE-599)DOAJcf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812</subfield></datafield><datafield tag="040" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">DE-627</subfield><subfield code="b">ger</subfield><subfield code="c">DE-627</subfield><subfield code="e">rakwb</subfield></datafield><datafield tag="041" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">ind</subfield></datafield><datafield tag="050" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">RJ1-570</subfield></datafield><datafield tag="100" ind1="0" ind2=" "><subfield code="a">Heru Muryawan</subfield><subfield code="e">verfasserin</subfield><subfield code="4">aut</subfield></datafield><datafield tag="245" ind1="1" ind2="0"><subfield code="a">Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia</subfield></datafield><datafield tag="264" ind1=" " ind2="1"><subfield code="c">2016</subfield></datafield><datafield tag="336" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Text</subfield><subfield code="b">txt</subfield><subfield code="2">rdacontent</subfield></datafield><datafield tag="337" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Computermedien</subfield><subfield code="b">c</subfield><subfield code="2">rdamedia</subfield></datafield><datafield tag="338" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Online-Ressource</subfield><subfield code="b">cr</subfield><subfield code="2">rdacarrier</subfield></datafield><datafield tag="520" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Latar belakang. Asfiksia neonatorum merupakan masalah kesehatan pada bayi baru lahir yang dapat menyebabkan asidosis. Selanjutnya asidosis metabolik menjadi salah satu penyebab gangguan metabolisme sel, ditandai dengan penurunan pH, pO 2 , base excess,dan peningkatan pCO 2 . Parameter tersebut dapat digunakan untuk mengetahui keadaan hipoksia pada bayi. Salah satu gangguan fungsi organ adalah penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin. Tujuan. Membuktikan hubungan antara derajat asidosis metabolik pada bayi asfiksia dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin. Metode. Penelitian kohort prospektif pada bayi baru lahir dengan asfiksia di RSUP Dr. Kariadi Semarang bulan Januari-Desember 2010. Derajat asidosis ditentukan berdasarkan kadar pH dan base excess(BE) ; pH 7,2-7,29 asidosis ringan, sedangkan pH <7,2 asidosis berat.Penilaian ureum dan kreatinin dilakukan pada hari keempat kehidupan. Terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatinin apabila kadar ureum <20 mg/dL, kreatinin <1mg/ dL.Data dianalisis dengan uji chi-square, tingkat kemaknaan secara statistik, apabila p≤0,05. Hasil. Subjek 63 neonatus, 32 menderita asidosis berat, dan 31 asidosis ringan. Neonatus dengan asidosis berat pada hari keempat rerata kadar ureum 26,69 (±11,8) mg/dL dibanding kelompok asidosis ringan 27,06 (±12,9) mg/dL, p=0,14. Kreatinin kelompok asidosis berat 1,09 (±0,5) mg/dL berbeda bermakna (p=0,03) dibandingkan kreatinin pada kelompok asidosis ringan 0,89 (±0,5) mg/dL. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat asidosis dengan peningkatan kadar ureum (p=0,87) dan kreatinin (p=0,08) pada hari keempat kehidupan. Kesimpulan.Derajat asidosis tidak berhubungan dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada neonatus usia empat hari.</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">: asfiksia</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">asidosis metabolik</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">ureum</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">dan kreatinin</subfield></datafield><datafield tag="653" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">Medicine</subfield></datafield><datafield tag="653" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">R</subfield></datafield><datafield tag="653" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">Pediatrics</subfield></datafield><datafield tag="700" ind1="0" ind2=" "><subfield code="a">Adhie Nur Radityo</subfield><subfield code="e">verfasserin</subfield><subfield code="4">aut</subfield></datafield><datafield tag="773" ind1="0" ind2="8"><subfield code="i">In</subfield><subfield code="t">Sari Pediatri</subfield><subfield code="d">Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2017</subfield><subfield code="g">13(2016), 4, Seite 239-43</subfield><subfield code="w">(DE-627)1760588881</subfield><subfield code="x">23385030</subfield><subfield code="7">nnns</subfield></datafield><datafield tag="773" ind1="1" ind2="8"><subfield code="g">volume:13</subfield><subfield code="g">year:2016</subfield><subfield code="g">number:4</subfield><subfield code="g">pages:239-43</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://doi.org/10.14238/sp13.4.2011.239-43</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://doaj.org/article/cf4605121ab94afbbe081a4b89a9b812</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/421</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="2"><subfield code="u">https://doaj.org/toc/0854-7823</subfield><subfield code="y">Journal toc</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="2"><subfield code="u">https://doaj.org/toc/2338-5030</subfield><subfield code="y">Journal toc</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">GBV_USEFLAG_A</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">SYSFLAG_A</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">GBV_DOAJ</subfield></datafield><datafield tag="951" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">AR</subfield></datafield><datafield tag="952" ind1=" " ind2=" "><subfield code="d">13</subfield><subfield code="j">2016</subfield><subfield code="e">4</subfield><subfield code="h">239-43</subfield></datafield></record></collection>
score	7.4007483

Nicht das Richtige dabei?

Schreiben Sie uns!

Hubungan Derajat Asidosis dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Bayi Asfiksia

Nicht das Richtige dabei?

Zugang & Verfügbarkeit

Vorhandene Bände

Nicht das Richtige dabei?