KORELASI ANTARA KADAR MATRIKS METALLOPROTEINASE 9, LAJU ENDAP DARAH, FAKTOR REUMATOID, DAN LAMA SAKIT DENGAN GAMBARAN RADIOLOGIS PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID
Pendahuluan. Artritis Reumatoid (AR) merupakan penyakit autoimun dengan etiologi yang belum jelas, gejala utama dari AR adalah keradangan pada sendi yang ditandai dengan sinovitis simetris dan erosi tulang, walaupun perjalanan penyakit AR sulit diduga dengan sifat kronik-remisi-eksaserbasi namun sec...
Ausführliche Beschreibung
Autor*in: |
Giri Aji [verfasserIn] Sumariyono Sumariyono [verfasserIn] Kahar Kusumawidjaja [verfasserIn] Murdani Abdullah [verfasserIn] |
---|
Format: |
E-Artikel |
---|---|
Sprache: |
Indonesisch |
Erschienen: |
2015 |
---|
Schlagwörter: |
---|
Übergeordnetes Werk: |
In: Jurnal Penyakit Dalam Indonesia - Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine Universitas Indonesia-Cipto Mangunkusumo Hospital, 2018, 2(2015), 2, Seite 80-86 |
---|---|
Übergeordnetes Werk: |
volume:2 ; year:2015 ; number:2 ; pages:80-86 |
Links: |
Link aufrufen |
---|
Katalog-ID: |
DOAJ035221704 |
---|
LEADER | 01000caa a22002652 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | DOAJ035221704 | ||
003 | DE-627 | ||
005 | 20230502153145.0 | ||
007 | cr uuu---uuuuu | ||
008 | 230227s2015 xx |||||o 00| ||ind c | ||
035 | |a (DE-627)DOAJ035221704 | ||
035 | |a (DE-599)DOAJb3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d | ||
040 | |a DE-627 |b ger |c DE-627 |e rakwb | ||
041 | |a ind | ||
050 | 0 | |a RC31-1245 | |
100 | 0 | |a Giri Aji |e verfasserin |4 aut | |
245 | 1 | 0 | |a KORELASI ANTARA KADAR MATRIKS METALLOPROTEINASE 9, LAJU ENDAP DARAH, FAKTOR REUMATOID, DAN LAMA SAKIT DENGAN GAMBARAN RADIOLOGIS PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID |
264 | 1 | |c 2015 | |
336 | |a Text |b txt |2 rdacontent | ||
337 | |a Computermedien |b c |2 rdamedia | ||
338 | |a Online-Ressource |b cr |2 rdacarrier | ||
520 | |a Pendahuluan. Artritis Reumatoid (AR) merupakan penyakit autoimun dengan etiologi yang belum jelas, gejala utama dari AR adalah keradangan pada sendi yang ditandai dengan sinovitis simetris dan erosi tulang, walaupun perjalanan penyakit AR sulit diduga dengan sifat kronik-remisi-eksaserbasi namun secara umum hasil akhir dari AR adalah deformitas sendi. Penelitian terakhir pada AR menunjukkan adanya overekspresi dari sejumlah enzim matrix metallopeoteinases (MMPs) yang mempunyai kemampuan degradasi komponen kolagen dam matriks ekstraseluler tulang rawan Beberapa penelitian menemukan keterlibatan MMP-2,MMP-9, MMP-1 ,MMP-8 dan MMP-3 pada penyakit AR. Penelitian di Taiwan oleh Chang Yh menunjukkan peningkatan kadar dan aktifitas MMP-9 pada pasien AR di Taiwan dibandingkan pada populasi normal.Giannelli melaporkan peningkatan kadar MMP-2, MMP- 9, Tissue Inhibitor Matrix proteinase 1 dan Tissue Inhibitor Matrix proteinase 2 pada pasien dengan AR dan artritis psoriasis, Gruber juga melaporkan adanya peningkatan yang bermakna dari kadar MMP-9 atau gelatinase B pada serum pasien AR. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai peran MMP-9 pada patofisiologi kerusakan sendi AR, serta mencari korelasi antara kadar MMP-9 , laju endap darah (LED), faktor reumatoid dan lama sakit dengan gambaran radiologis pada pasien AR. Metode. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang analitik dengan metode sampling konsekutif yang dilakukan di poliklinik Reumatologi/Ilmu Penyakit Dalam RSUPN Cipto Mangunkusumo. Sebagai variabel bebas adalah : kadar matriks metalloproteinase 9, laju endap darah (LED) , faktor reumatoid dan lama sakit sementara variabel tergantung adalah skor radiologis Sharp. Hasil. Dari 46 subjek penelitian didapatkan peningkatan kadar rerata MMP-9 yaitu sebesar 104,82 ng/ml, rerata LED 58,5 mm/jam, rerata kadar faktor reumatoid 57,13 IU/ml dan rerata lama sakit adalah 4,83 tahun. Korelasi antara kadar MMP-9 dengan skor erosi tulang secara radiologis adalah r=0,3 dengan p=0,02 (bermakna), sementara korelasi antara lama sakit dengan gambaran radiologis (skor Sharp) r=0,36 dengan p=0,014 (bermakna). Korelasi antara LED, dan faktor reumatoid dengan gambaran radiologis adalah r=0,10,p=0,24;dan r=0,19,p=0,09. Simpulan. Didapatkan peningkatan kadar MMP-9 pada pasien AR, kadar MMP-9 berkorelasi dengan gambaran erosi tulang secara radiologis, lama sakit berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp), Faktor reumatoid dan LED tidak berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp). | ||
650 | 4 | |a Artritis Reumatoid | |
650 | 4 | |a matriks metralloproteinase-9 | |
650 | 4 | |a Receptor Activator | |
653 | 0 | |a Internal medicine | |
700 | 0 | |a Sumariyono Sumariyono |e verfasserin |4 aut | |
700 | 0 | |a Kahar Kusumawidjaja |e verfasserin |4 aut | |
700 | 0 | |a Murdani Abdullah |e verfasserin |4 aut | |
773 | 0 | 8 | |i In |t Jurnal Penyakit Dalam Indonesia |d Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine Universitas Indonesia-Cipto Mangunkusumo Hospital, 2018 |g 2(2015), 2, Seite 80-86 |w (DE-627)1760632317 |x 25490621 |7 nnns |
773 | 1 | 8 | |g volume:2 |g year:2015 |g number:2 |g pages:80-86 |
856 | 4 | 0 | |u http://dx.doi.org/10.7454/jpdi.v2i2.69 |z kostenfrei |
856 | 4 | 0 | |u https://doaj.org/article/b3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d |z kostenfrei |
856 | 4 | 0 | |u http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/69/65 |z kostenfrei |
856 | 4 | 2 | |u https://doaj.org/toc/2406-8969 |y Journal toc |z kostenfrei |
856 | 4 | 2 | |u https://doaj.org/toc/2549-0621 |y Journal toc |z kostenfrei |
912 | |a GBV_USEFLAG_A | ||
912 | |a SYSFLAG_A | ||
912 | |a GBV_DOAJ | ||
912 | |a SSG-OLC-PHA | ||
951 | |a AR | ||
952 | |d 2 |j 2015 |e 2 |h 80-86 |
author_variant |
g a ga s s ss k k kk m a ma |
---|---|
matchkey_str |
article:25490621:2015----::oeainaaaamtisealpoens9aunadrhatremtidnaaaidnagmaard |
hierarchy_sort_str |
2015 |
callnumber-subject-code |
RC |
publishDate |
2015 |
allfields |
(DE-627)DOAJ035221704 (DE-599)DOAJb3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d DE-627 ger DE-627 rakwb ind RC31-1245 Giri Aji verfasserin aut KORELASI ANTARA KADAR MATRIKS METALLOPROTEINASE 9, LAJU ENDAP DARAH, FAKTOR REUMATOID, DAN LAMA SAKIT DENGAN GAMBARAN RADIOLOGIS PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID 2015 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier Pendahuluan. Artritis Reumatoid (AR) merupakan penyakit autoimun dengan etiologi yang belum jelas, gejala utama dari AR adalah keradangan pada sendi yang ditandai dengan sinovitis simetris dan erosi tulang, walaupun perjalanan penyakit AR sulit diduga dengan sifat kronik-remisi-eksaserbasi namun secara umum hasil akhir dari AR adalah deformitas sendi. Penelitian terakhir pada AR menunjukkan adanya overekspresi dari sejumlah enzim matrix metallopeoteinases (MMPs) yang mempunyai kemampuan degradasi komponen kolagen dam matriks ekstraseluler tulang rawan Beberapa penelitian menemukan keterlibatan MMP-2,MMP-9, MMP-1 ,MMP-8 dan MMP-3 pada penyakit AR. Penelitian di Taiwan oleh Chang Yh menunjukkan peningkatan kadar dan aktifitas MMP-9 pada pasien AR di Taiwan dibandingkan pada populasi normal.Giannelli melaporkan peningkatan kadar MMP-2, MMP- 9, Tissue Inhibitor Matrix proteinase 1 dan Tissue Inhibitor Matrix proteinase 2 pada pasien dengan AR dan artritis psoriasis, Gruber juga melaporkan adanya peningkatan yang bermakna dari kadar MMP-9 atau gelatinase B pada serum pasien AR. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai peran MMP-9 pada patofisiologi kerusakan sendi AR, serta mencari korelasi antara kadar MMP-9 , laju endap darah (LED), faktor reumatoid dan lama sakit dengan gambaran radiologis pada pasien AR. Metode. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang analitik dengan metode sampling konsekutif yang dilakukan di poliklinik Reumatologi/Ilmu Penyakit Dalam RSUPN Cipto Mangunkusumo. Sebagai variabel bebas adalah : kadar matriks metalloproteinase 9, laju endap darah (LED) , faktor reumatoid dan lama sakit sementara variabel tergantung adalah skor radiologis Sharp. Hasil. Dari 46 subjek penelitian didapatkan peningkatan kadar rerata MMP-9 yaitu sebesar 104,82 ng/ml, rerata LED 58,5 mm/jam, rerata kadar faktor reumatoid 57,13 IU/ml dan rerata lama sakit adalah 4,83 tahun. Korelasi antara kadar MMP-9 dengan skor erosi tulang secara radiologis adalah r=0,3 dengan p=0,02 (bermakna), sementara korelasi antara lama sakit dengan gambaran radiologis (skor Sharp) r=0,36 dengan p=0,014 (bermakna). Korelasi antara LED, dan faktor reumatoid dengan gambaran radiologis adalah r=0,10,p=0,24;dan r=0,19,p=0,09. Simpulan. Didapatkan peningkatan kadar MMP-9 pada pasien AR, kadar MMP-9 berkorelasi dengan gambaran erosi tulang secara radiologis, lama sakit berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp), Faktor reumatoid dan LED tidak berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp). Artritis Reumatoid matriks metralloproteinase-9 Receptor Activator Internal medicine Sumariyono Sumariyono verfasserin aut Kahar Kusumawidjaja verfasserin aut Murdani Abdullah verfasserin aut In Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine Universitas Indonesia-Cipto Mangunkusumo Hospital, 2018 2(2015), 2, Seite 80-86 (DE-627)1760632317 25490621 nnns volume:2 year:2015 number:2 pages:80-86 http://dx.doi.org/10.7454/jpdi.v2i2.69 kostenfrei https://doaj.org/article/b3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d kostenfrei http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/69/65 kostenfrei https://doaj.org/toc/2406-8969 Journal toc kostenfrei https://doaj.org/toc/2549-0621 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ SSG-OLC-PHA AR 2 2015 2 80-86 |
spelling |
(DE-627)DOAJ035221704 (DE-599)DOAJb3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d DE-627 ger DE-627 rakwb ind RC31-1245 Giri Aji verfasserin aut KORELASI ANTARA KADAR MATRIKS METALLOPROTEINASE 9, LAJU ENDAP DARAH, FAKTOR REUMATOID, DAN LAMA SAKIT DENGAN GAMBARAN RADIOLOGIS PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID 2015 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier Pendahuluan. Artritis Reumatoid (AR) merupakan penyakit autoimun dengan etiologi yang belum jelas, gejala utama dari AR adalah keradangan pada sendi yang ditandai dengan sinovitis simetris dan erosi tulang, walaupun perjalanan penyakit AR sulit diduga dengan sifat kronik-remisi-eksaserbasi namun secara umum hasil akhir dari AR adalah deformitas sendi. Penelitian terakhir pada AR menunjukkan adanya overekspresi dari sejumlah enzim matrix metallopeoteinases (MMPs) yang mempunyai kemampuan degradasi komponen kolagen dam matriks ekstraseluler tulang rawan Beberapa penelitian menemukan keterlibatan MMP-2,MMP-9, MMP-1 ,MMP-8 dan MMP-3 pada penyakit AR. Penelitian di Taiwan oleh Chang Yh menunjukkan peningkatan kadar dan aktifitas MMP-9 pada pasien AR di Taiwan dibandingkan pada populasi normal.Giannelli melaporkan peningkatan kadar MMP-2, MMP- 9, Tissue Inhibitor Matrix proteinase 1 dan Tissue Inhibitor Matrix proteinase 2 pada pasien dengan AR dan artritis psoriasis, Gruber juga melaporkan adanya peningkatan yang bermakna dari kadar MMP-9 atau gelatinase B pada serum pasien AR. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai peran MMP-9 pada patofisiologi kerusakan sendi AR, serta mencari korelasi antara kadar MMP-9 , laju endap darah (LED), faktor reumatoid dan lama sakit dengan gambaran radiologis pada pasien AR. Metode. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang analitik dengan metode sampling konsekutif yang dilakukan di poliklinik Reumatologi/Ilmu Penyakit Dalam RSUPN Cipto Mangunkusumo. Sebagai variabel bebas adalah : kadar matriks metalloproteinase 9, laju endap darah (LED) , faktor reumatoid dan lama sakit sementara variabel tergantung adalah skor radiologis Sharp. Hasil. Dari 46 subjek penelitian didapatkan peningkatan kadar rerata MMP-9 yaitu sebesar 104,82 ng/ml, rerata LED 58,5 mm/jam, rerata kadar faktor reumatoid 57,13 IU/ml dan rerata lama sakit adalah 4,83 tahun. Korelasi antara kadar MMP-9 dengan skor erosi tulang secara radiologis adalah r=0,3 dengan p=0,02 (bermakna), sementara korelasi antara lama sakit dengan gambaran radiologis (skor Sharp) r=0,36 dengan p=0,014 (bermakna). Korelasi antara LED, dan faktor reumatoid dengan gambaran radiologis adalah r=0,10,p=0,24;dan r=0,19,p=0,09. Simpulan. Didapatkan peningkatan kadar MMP-9 pada pasien AR, kadar MMP-9 berkorelasi dengan gambaran erosi tulang secara radiologis, lama sakit berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp), Faktor reumatoid dan LED tidak berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp). Artritis Reumatoid matriks metralloproteinase-9 Receptor Activator Internal medicine Sumariyono Sumariyono verfasserin aut Kahar Kusumawidjaja verfasserin aut Murdani Abdullah verfasserin aut In Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine Universitas Indonesia-Cipto Mangunkusumo Hospital, 2018 2(2015), 2, Seite 80-86 (DE-627)1760632317 25490621 nnns volume:2 year:2015 number:2 pages:80-86 http://dx.doi.org/10.7454/jpdi.v2i2.69 kostenfrei https://doaj.org/article/b3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d kostenfrei http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/69/65 kostenfrei https://doaj.org/toc/2406-8969 Journal toc kostenfrei https://doaj.org/toc/2549-0621 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ SSG-OLC-PHA AR 2 2015 2 80-86 |
allfields_unstemmed |
(DE-627)DOAJ035221704 (DE-599)DOAJb3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d DE-627 ger DE-627 rakwb ind RC31-1245 Giri Aji verfasserin aut KORELASI ANTARA KADAR MATRIKS METALLOPROTEINASE 9, LAJU ENDAP DARAH, FAKTOR REUMATOID, DAN LAMA SAKIT DENGAN GAMBARAN RADIOLOGIS PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID 2015 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier Pendahuluan. Artritis Reumatoid (AR) merupakan penyakit autoimun dengan etiologi yang belum jelas, gejala utama dari AR adalah keradangan pada sendi yang ditandai dengan sinovitis simetris dan erosi tulang, walaupun perjalanan penyakit AR sulit diduga dengan sifat kronik-remisi-eksaserbasi namun secara umum hasil akhir dari AR adalah deformitas sendi. Penelitian terakhir pada AR menunjukkan adanya overekspresi dari sejumlah enzim matrix metallopeoteinases (MMPs) yang mempunyai kemampuan degradasi komponen kolagen dam matriks ekstraseluler tulang rawan Beberapa penelitian menemukan keterlibatan MMP-2,MMP-9, MMP-1 ,MMP-8 dan MMP-3 pada penyakit AR. Penelitian di Taiwan oleh Chang Yh menunjukkan peningkatan kadar dan aktifitas MMP-9 pada pasien AR di Taiwan dibandingkan pada populasi normal.Giannelli melaporkan peningkatan kadar MMP-2, MMP- 9, Tissue Inhibitor Matrix proteinase 1 dan Tissue Inhibitor Matrix proteinase 2 pada pasien dengan AR dan artritis psoriasis, Gruber juga melaporkan adanya peningkatan yang bermakna dari kadar MMP-9 atau gelatinase B pada serum pasien AR. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai peran MMP-9 pada patofisiologi kerusakan sendi AR, serta mencari korelasi antara kadar MMP-9 , laju endap darah (LED), faktor reumatoid dan lama sakit dengan gambaran radiologis pada pasien AR. Metode. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang analitik dengan metode sampling konsekutif yang dilakukan di poliklinik Reumatologi/Ilmu Penyakit Dalam RSUPN Cipto Mangunkusumo. Sebagai variabel bebas adalah : kadar matriks metalloproteinase 9, laju endap darah (LED) , faktor reumatoid dan lama sakit sementara variabel tergantung adalah skor radiologis Sharp. Hasil. Dari 46 subjek penelitian didapatkan peningkatan kadar rerata MMP-9 yaitu sebesar 104,82 ng/ml, rerata LED 58,5 mm/jam, rerata kadar faktor reumatoid 57,13 IU/ml dan rerata lama sakit adalah 4,83 tahun. Korelasi antara kadar MMP-9 dengan skor erosi tulang secara radiologis adalah r=0,3 dengan p=0,02 (bermakna), sementara korelasi antara lama sakit dengan gambaran radiologis (skor Sharp) r=0,36 dengan p=0,014 (bermakna). Korelasi antara LED, dan faktor reumatoid dengan gambaran radiologis adalah r=0,10,p=0,24;dan r=0,19,p=0,09. Simpulan. Didapatkan peningkatan kadar MMP-9 pada pasien AR, kadar MMP-9 berkorelasi dengan gambaran erosi tulang secara radiologis, lama sakit berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp), Faktor reumatoid dan LED tidak berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp). Artritis Reumatoid matriks metralloproteinase-9 Receptor Activator Internal medicine Sumariyono Sumariyono verfasserin aut Kahar Kusumawidjaja verfasserin aut Murdani Abdullah verfasserin aut In Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine Universitas Indonesia-Cipto Mangunkusumo Hospital, 2018 2(2015), 2, Seite 80-86 (DE-627)1760632317 25490621 nnns volume:2 year:2015 number:2 pages:80-86 http://dx.doi.org/10.7454/jpdi.v2i2.69 kostenfrei https://doaj.org/article/b3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d kostenfrei http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/69/65 kostenfrei https://doaj.org/toc/2406-8969 Journal toc kostenfrei https://doaj.org/toc/2549-0621 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ SSG-OLC-PHA AR 2 2015 2 80-86 |
allfieldsGer |
(DE-627)DOAJ035221704 (DE-599)DOAJb3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d DE-627 ger DE-627 rakwb ind RC31-1245 Giri Aji verfasserin aut KORELASI ANTARA KADAR MATRIKS METALLOPROTEINASE 9, LAJU ENDAP DARAH, FAKTOR REUMATOID, DAN LAMA SAKIT DENGAN GAMBARAN RADIOLOGIS PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID 2015 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier Pendahuluan. Artritis Reumatoid (AR) merupakan penyakit autoimun dengan etiologi yang belum jelas, gejala utama dari AR adalah keradangan pada sendi yang ditandai dengan sinovitis simetris dan erosi tulang, walaupun perjalanan penyakit AR sulit diduga dengan sifat kronik-remisi-eksaserbasi namun secara umum hasil akhir dari AR adalah deformitas sendi. Penelitian terakhir pada AR menunjukkan adanya overekspresi dari sejumlah enzim matrix metallopeoteinases (MMPs) yang mempunyai kemampuan degradasi komponen kolagen dam matriks ekstraseluler tulang rawan Beberapa penelitian menemukan keterlibatan MMP-2,MMP-9, MMP-1 ,MMP-8 dan MMP-3 pada penyakit AR. Penelitian di Taiwan oleh Chang Yh menunjukkan peningkatan kadar dan aktifitas MMP-9 pada pasien AR di Taiwan dibandingkan pada populasi normal.Giannelli melaporkan peningkatan kadar MMP-2, MMP- 9, Tissue Inhibitor Matrix proteinase 1 dan Tissue Inhibitor Matrix proteinase 2 pada pasien dengan AR dan artritis psoriasis, Gruber juga melaporkan adanya peningkatan yang bermakna dari kadar MMP-9 atau gelatinase B pada serum pasien AR. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai peran MMP-9 pada patofisiologi kerusakan sendi AR, serta mencari korelasi antara kadar MMP-9 , laju endap darah (LED), faktor reumatoid dan lama sakit dengan gambaran radiologis pada pasien AR. Metode. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang analitik dengan metode sampling konsekutif yang dilakukan di poliklinik Reumatologi/Ilmu Penyakit Dalam RSUPN Cipto Mangunkusumo. Sebagai variabel bebas adalah : kadar matriks metalloproteinase 9, laju endap darah (LED) , faktor reumatoid dan lama sakit sementara variabel tergantung adalah skor radiologis Sharp. Hasil. Dari 46 subjek penelitian didapatkan peningkatan kadar rerata MMP-9 yaitu sebesar 104,82 ng/ml, rerata LED 58,5 mm/jam, rerata kadar faktor reumatoid 57,13 IU/ml dan rerata lama sakit adalah 4,83 tahun. Korelasi antara kadar MMP-9 dengan skor erosi tulang secara radiologis adalah r=0,3 dengan p=0,02 (bermakna), sementara korelasi antara lama sakit dengan gambaran radiologis (skor Sharp) r=0,36 dengan p=0,014 (bermakna). Korelasi antara LED, dan faktor reumatoid dengan gambaran radiologis adalah r=0,10,p=0,24;dan r=0,19,p=0,09. Simpulan. Didapatkan peningkatan kadar MMP-9 pada pasien AR, kadar MMP-9 berkorelasi dengan gambaran erosi tulang secara radiologis, lama sakit berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp), Faktor reumatoid dan LED tidak berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp). Artritis Reumatoid matriks metralloproteinase-9 Receptor Activator Internal medicine Sumariyono Sumariyono verfasserin aut Kahar Kusumawidjaja verfasserin aut Murdani Abdullah verfasserin aut In Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine Universitas Indonesia-Cipto Mangunkusumo Hospital, 2018 2(2015), 2, Seite 80-86 (DE-627)1760632317 25490621 nnns volume:2 year:2015 number:2 pages:80-86 http://dx.doi.org/10.7454/jpdi.v2i2.69 kostenfrei https://doaj.org/article/b3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d kostenfrei http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/69/65 kostenfrei https://doaj.org/toc/2406-8969 Journal toc kostenfrei https://doaj.org/toc/2549-0621 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ SSG-OLC-PHA AR 2 2015 2 80-86 |
allfieldsSound |
(DE-627)DOAJ035221704 (DE-599)DOAJb3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d DE-627 ger DE-627 rakwb ind RC31-1245 Giri Aji verfasserin aut KORELASI ANTARA KADAR MATRIKS METALLOPROTEINASE 9, LAJU ENDAP DARAH, FAKTOR REUMATOID, DAN LAMA SAKIT DENGAN GAMBARAN RADIOLOGIS PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID 2015 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier Pendahuluan. Artritis Reumatoid (AR) merupakan penyakit autoimun dengan etiologi yang belum jelas, gejala utama dari AR adalah keradangan pada sendi yang ditandai dengan sinovitis simetris dan erosi tulang, walaupun perjalanan penyakit AR sulit diduga dengan sifat kronik-remisi-eksaserbasi namun secara umum hasil akhir dari AR adalah deformitas sendi. Penelitian terakhir pada AR menunjukkan adanya overekspresi dari sejumlah enzim matrix metallopeoteinases (MMPs) yang mempunyai kemampuan degradasi komponen kolagen dam matriks ekstraseluler tulang rawan Beberapa penelitian menemukan keterlibatan MMP-2,MMP-9, MMP-1 ,MMP-8 dan MMP-3 pada penyakit AR. Penelitian di Taiwan oleh Chang Yh menunjukkan peningkatan kadar dan aktifitas MMP-9 pada pasien AR di Taiwan dibandingkan pada populasi normal.Giannelli melaporkan peningkatan kadar MMP-2, MMP- 9, Tissue Inhibitor Matrix proteinase 1 dan Tissue Inhibitor Matrix proteinase 2 pada pasien dengan AR dan artritis psoriasis, Gruber juga melaporkan adanya peningkatan yang bermakna dari kadar MMP-9 atau gelatinase B pada serum pasien AR. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai peran MMP-9 pada patofisiologi kerusakan sendi AR, serta mencari korelasi antara kadar MMP-9 , laju endap darah (LED), faktor reumatoid dan lama sakit dengan gambaran radiologis pada pasien AR. Metode. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang analitik dengan metode sampling konsekutif yang dilakukan di poliklinik Reumatologi/Ilmu Penyakit Dalam RSUPN Cipto Mangunkusumo. Sebagai variabel bebas adalah : kadar matriks metalloproteinase 9, laju endap darah (LED) , faktor reumatoid dan lama sakit sementara variabel tergantung adalah skor radiologis Sharp. Hasil. Dari 46 subjek penelitian didapatkan peningkatan kadar rerata MMP-9 yaitu sebesar 104,82 ng/ml, rerata LED 58,5 mm/jam, rerata kadar faktor reumatoid 57,13 IU/ml dan rerata lama sakit adalah 4,83 tahun. Korelasi antara kadar MMP-9 dengan skor erosi tulang secara radiologis adalah r=0,3 dengan p=0,02 (bermakna), sementara korelasi antara lama sakit dengan gambaran radiologis (skor Sharp) r=0,36 dengan p=0,014 (bermakna). Korelasi antara LED, dan faktor reumatoid dengan gambaran radiologis adalah r=0,10,p=0,24;dan r=0,19,p=0,09. Simpulan. Didapatkan peningkatan kadar MMP-9 pada pasien AR, kadar MMP-9 berkorelasi dengan gambaran erosi tulang secara radiologis, lama sakit berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp), Faktor reumatoid dan LED tidak berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp). Artritis Reumatoid matriks metralloproteinase-9 Receptor Activator Internal medicine Sumariyono Sumariyono verfasserin aut Kahar Kusumawidjaja verfasserin aut Murdani Abdullah verfasserin aut In Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine Universitas Indonesia-Cipto Mangunkusumo Hospital, 2018 2(2015), 2, Seite 80-86 (DE-627)1760632317 25490621 nnns volume:2 year:2015 number:2 pages:80-86 http://dx.doi.org/10.7454/jpdi.v2i2.69 kostenfrei https://doaj.org/article/b3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d kostenfrei http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/69/65 kostenfrei https://doaj.org/toc/2406-8969 Journal toc kostenfrei https://doaj.org/toc/2549-0621 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ SSG-OLC-PHA AR 2 2015 2 80-86 |
language |
Indonesian |
source |
In Jurnal Penyakit Dalam Indonesia 2(2015), 2, Seite 80-86 volume:2 year:2015 number:2 pages:80-86 |
sourceStr |
In Jurnal Penyakit Dalam Indonesia 2(2015), 2, Seite 80-86 volume:2 year:2015 number:2 pages:80-86 |
format_phy_str_mv |
Article |
institution |
findex.gbv.de |
topic_facet |
Artritis Reumatoid matriks metralloproteinase-9 Receptor Activator Internal medicine |
isfreeaccess_bool |
true |
container_title |
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia |
authorswithroles_txt_mv |
Giri Aji @@aut@@ Sumariyono Sumariyono @@aut@@ Kahar Kusumawidjaja @@aut@@ Murdani Abdullah @@aut@@ |
publishDateDaySort_date |
2015-01-01T00:00:00Z |
hierarchy_top_id |
1760632317 |
id |
DOAJ035221704 |
language_de |
Sangiang |
fullrecord |
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?><collection xmlns="http://www.loc.gov/MARC21/slim"><record><leader>01000caa a22002652 4500</leader><controlfield tag="001">DOAJ035221704</controlfield><controlfield tag="003">DE-627</controlfield><controlfield tag="005">20230502153145.0</controlfield><controlfield tag="007">cr uuu---uuuuu</controlfield><controlfield tag="008">230227s2015 xx |||||o 00| ||ind c</controlfield><datafield tag="035" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">(DE-627)DOAJ035221704</subfield></datafield><datafield tag="035" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">(DE-599)DOAJb3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d</subfield></datafield><datafield tag="040" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">DE-627</subfield><subfield code="b">ger</subfield><subfield code="c">DE-627</subfield><subfield code="e">rakwb</subfield></datafield><datafield tag="041" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">ind</subfield></datafield><datafield tag="050" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">RC31-1245</subfield></datafield><datafield tag="100" ind1="0" ind2=" "><subfield code="a">Giri Aji</subfield><subfield code="e">verfasserin</subfield><subfield code="4">aut</subfield></datafield><datafield tag="245" ind1="1" ind2="0"><subfield code="a">KORELASI ANTARA KADAR MATRIKS METALLOPROTEINASE 9, LAJU ENDAP DARAH, FAKTOR REUMATOID, DAN LAMA SAKIT DENGAN GAMBARAN RADIOLOGIS PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID</subfield></datafield><datafield tag="264" ind1=" " ind2="1"><subfield code="c">2015</subfield></datafield><datafield tag="336" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Text</subfield><subfield code="b">txt</subfield><subfield code="2">rdacontent</subfield></datafield><datafield tag="337" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Computermedien</subfield><subfield code="b">c</subfield><subfield code="2">rdamedia</subfield></datafield><datafield tag="338" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Online-Ressource</subfield><subfield code="b">cr</subfield><subfield code="2">rdacarrier</subfield></datafield><datafield tag="520" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Pendahuluan. Artritis Reumatoid (AR) merupakan penyakit autoimun dengan etiologi yang belum jelas, gejala utama dari AR adalah keradangan pada sendi yang ditandai dengan sinovitis simetris dan erosi tulang, walaupun perjalanan penyakit AR sulit diduga dengan sifat kronik-remisi-eksaserbasi namun secara umum hasil akhir dari AR adalah deformitas sendi. Penelitian terakhir pada AR menunjukkan adanya overekspresi dari sejumlah enzim matrix metallopeoteinases (MMPs) yang mempunyai kemampuan degradasi komponen kolagen dam matriks ekstraseluler tulang rawan Beberapa penelitian menemukan keterlibatan MMP-2,MMP-9, MMP-1 ,MMP-8 dan MMP-3 pada penyakit AR. Penelitian di Taiwan oleh Chang Yh menunjukkan peningkatan kadar dan aktifitas MMP-9 pada pasien AR di Taiwan dibandingkan pada populasi normal.Giannelli melaporkan peningkatan kadar MMP-2, MMP- 9, Tissue Inhibitor Matrix proteinase 1 dan Tissue Inhibitor Matrix proteinase 2 pada pasien dengan AR dan artritis psoriasis, Gruber juga melaporkan adanya peningkatan yang bermakna dari kadar MMP-9 atau gelatinase B pada serum pasien AR. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai peran MMP-9 pada patofisiologi kerusakan sendi AR, serta mencari korelasi antara kadar MMP-9 , laju endap darah (LED), faktor reumatoid dan lama sakit dengan gambaran radiologis pada pasien AR. Metode. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang analitik dengan metode sampling konsekutif yang dilakukan di poliklinik Reumatologi/Ilmu Penyakit Dalam RSUPN Cipto Mangunkusumo. Sebagai variabel bebas adalah : kadar matriks metalloproteinase 9, laju endap darah (LED) , faktor reumatoid dan lama sakit sementara variabel tergantung adalah skor radiologis Sharp. Hasil. Dari 46 subjek penelitian didapatkan peningkatan kadar rerata MMP-9 yaitu sebesar 104,82 ng/ml, rerata LED 58,5 mm/jam, rerata kadar faktor reumatoid 57,13 IU/ml dan rerata lama sakit adalah 4,83 tahun. Korelasi antara kadar MMP-9 dengan skor erosi tulang secara radiologis adalah r=0,3 dengan p=0,02 (bermakna), sementara korelasi antara lama sakit dengan gambaran radiologis (skor Sharp) r=0,36 dengan p=0,014 (bermakna). Korelasi antara LED, dan faktor reumatoid dengan gambaran radiologis adalah r=0,10,p=0,24;dan r=0,19,p=0,09. Simpulan. Didapatkan peningkatan kadar MMP-9 pada pasien AR, kadar MMP-9 berkorelasi dengan gambaran erosi tulang secara radiologis, lama sakit berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp), Faktor reumatoid dan LED tidak berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp).</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">Artritis Reumatoid</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">matriks metralloproteinase-9</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">Receptor Activator</subfield></datafield><datafield tag="653" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">Internal medicine</subfield></datafield><datafield tag="700" ind1="0" ind2=" "><subfield code="a">Sumariyono Sumariyono</subfield><subfield code="e">verfasserin</subfield><subfield code="4">aut</subfield></datafield><datafield tag="700" ind1="0" ind2=" "><subfield code="a">Kahar Kusumawidjaja</subfield><subfield code="e">verfasserin</subfield><subfield code="4">aut</subfield></datafield><datafield tag="700" ind1="0" ind2=" "><subfield code="a">Murdani Abdullah</subfield><subfield code="e">verfasserin</subfield><subfield code="4">aut</subfield></datafield><datafield tag="773" ind1="0" ind2="8"><subfield code="i">In</subfield><subfield code="t">Jurnal Penyakit Dalam Indonesia</subfield><subfield code="d">Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine Universitas Indonesia-Cipto Mangunkusumo Hospital, 2018</subfield><subfield code="g">2(2015), 2, Seite 80-86</subfield><subfield code="w">(DE-627)1760632317</subfield><subfield code="x">25490621</subfield><subfield code="7">nnns</subfield></datafield><datafield tag="773" ind1="1" ind2="8"><subfield code="g">volume:2</subfield><subfield code="g">year:2015</subfield><subfield code="g">number:2</subfield><subfield code="g">pages:80-86</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">http://dx.doi.org/10.7454/jpdi.v2i2.69</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://doaj.org/article/b3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/69/65</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="2"><subfield code="u">https://doaj.org/toc/2406-8969</subfield><subfield code="y">Journal toc</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="2"><subfield code="u">https://doaj.org/toc/2549-0621</subfield><subfield code="y">Journal toc</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">GBV_USEFLAG_A</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">SYSFLAG_A</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">GBV_DOAJ</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">SSG-OLC-PHA</subfield></datafield><datafield tag="951" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">AR</subfield></datafield><datafield tag="952" ind1=" " ind2=" "><subfield code="d">2</subfield><subfield code="j">2015</subfield><subfield code="e">2</subfield><subfield code="h">80-86</subfield></datafield></record></collection>
|
callnumber-first |
R - Medicine |
author |
Giri Aji |
spellingShingle |
Giri Aji misc RC31-1245 misc Artritis Reumatoid misc matriks metralloproteinase-9 misc Receptor Activator misc Internal medicine KORELASI ANTARA KADAR MATRIKS METALLOPROTEINASE 9, LAJU ENDAP DARAH, FAKTOR REUMATOID, DAN LAMA SAKIT DENGAN GAMBARAN RADIOLOGIS PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID |
authorStr |
Giri Aji |
ppnlink_with_tag_str_mv |
@@773@@(DE-627)1760632317 |
format |
electronic Article |
delete_txt_mv |
keep |
author_role |
aut aut aut aut |
collection |
DOAJ |
remote_str |
true |
callnumber-label |
RC31-1245 |
illustrated |
Not Illustrated |
issn |
25490621 |
topic_title |
RC31-1245 KORELASI ANTARA KADAR MATRIKS METALLOPROTEINASE 9, LAJU ENDAP DARAH, FAKTOR REUMATOID, DAN LAMA SAKIT DENGAN GAMBARAN RADIOLOGIS PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID Artritis Reumatoid matriks metralloproteinase-9 Receptor Activator |
topic |
misc RC31-1245 misc Artritis Reumatoid misc matriks metralloproteinase-9 misc Receptor Activator misc Internal medicine |
topic_unstemmed |
misc RC31-1245 misc Artritis Reumatoid misc matriks metralloproteinase-9 misc Receptor Activator misc Internal medicine |
topic_browse |
misc RC31-1245 misc Artritis Reumatoid misc matriks metralloproteinase-9 misc Receptor Activator misc Internal medicine |
format_facet |
Elektronische Aufsätze Aufsätze Elektronische Ressource |
format_main_str_mv |
Text Zeitschrift/Artikel |
carriertype_str_mv |
cr |
hierarchy_parent_title |
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia |
hierarchy_parent_id |
1760632317 |
hierarchy_top_title |
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia |
isfreeaccess_txt |
true |
familylinks_str_mv |
(DE-627)1760632317 |
title |
KORELASI ANTARA KADAR MATRIKS METALLOPROTEINASE 9, LAJU ENDAP DARAH, FAKTOR REUMATOID, DAN LAMA SAKIT DENGAN GAMBARAN RADIOLOGIS PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID |
ctrlnum |
(DE-627)DOAJ035221704 (DE-599)DOAJb3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d |
title_full |
KORELASI ANTARA KADAR MATRIKS METALLOPROTEINASE 9, LAJU ENDAP DARAH, FAKTOR REUMATOID, DAN LAMA SAKIT DENGAN GAMBARAN RADIOLOGIS PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID |
author_sort |
Giri Aji |
journal |
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia |
journalStr |
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia |
callnumber-first-code |
R |
lang_code |
ind |
isOA_bool |
true |
recordtype |
marc |
publishDateSort |
2015 |
contenttype_str_mv |
txt |
container_start_page |
80 |
author_browse |
Giri Aji Sumariyono Sumariyono Kahar Kusumawidjaja Murdani Abdullah |
container_volume |
2 |
class |
RC31-1245 |
format_se |
Elektronische Aufsätze |
author-letter |
Giri Aji |
author2-role |
verfasserin |
title_sort |
korelasi antara kadar matriks metalloproteinase 9, laju endap darah, faktor reumatoid, dan lama sakit dengan gambaran radiologis pada pasien artritis reumatoid |
callnumber |
RC31-1245 |
title_auth |
KORELASI ANTARA KADAR MATRIKS METALLOPROTEINASE 9, LAJU ENDAP DARAH, FAKTOR REUMATOID, DAN LAMA SAKIT DENGAN GAMBARAN RADIOLOGIS PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID |
abstract |
Pendahuluan. Artritis Reumatoid (AR) merupakan penyakit autoimun dengan etiologi yang belum jelas, gejala utama dari AR adalah keradangan pada sendi yang ditandai dengan sinovitis simetris dan erosi tulang, walaupun perjalanan penyakit AR sulit diduga dengan sifat kronik-remisi-eksaserbasi namun secara umum hasil akhir dari AR adalah deformitas sendi. Penelitian terakhir pada AR menunjukkan adanya overekspresi dari sejumlah enzim matrix metallopeoteinases (MMPs) yang mempunyai kemampuan degradasi komponen kolagen dam matriks ekstraseluler tulang rawan Beberapa penelitian menemukan keterlibatan MMP-2,MMP-9, MMP-1 ,MMP-8 dan MMP-3 pada penyakit AR. Penelitian di Taiwan oleh Chang Yh menunjukkan peningkatan kadar dan aktifitas MMP-9 pada pasien AR di Taiwan dibandingkan pada populasi normal.Giannelli melaporkan peningkatan kadar MMP-2, MMP- 9, Tissue Inhibitor Matrix proteinase 1 dan Tissue Inhibitor Matrix proteinase 2 pada pasien dengan AR dan artritis psoriasis, Gruber juga melaporkan adanya peningkatan yang bermakna dari kadar MMP-9 atau gelatinase B pada serum pasien AR. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai peran MMP-9 pada patofisiologi kerusakan sendi AR, serta mencari korelasi antara kadar MMP-9 , laju endap darah (LED), faktor reumatoid dan lama sakit dengan gambaran radiologis pada pasien AR. Metode. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang analitik dengan metode sampling konsekutif yang dilakukan di poliklinik Reumatologi/Ilmu Penyakit Dalam RSUPN Cipto Mangunkusumo. Sebagai variabel bebas adalah : kadar matriks metalloproteinase 9, laju endap darah (LED) , faktor reumatoid dan lama sakit sementara variabel tergantung adalah skor radiologis Sharp. Hasil. Dari 46 subjek penelitian didapatkan peningkatan kadar rerata MMP-9 yaitu sebesar 104,82 ng/ml, rerata LED 58,5 mm/jam, rerata kadar faktor reumatoid 57,13 IU/ml dan rerata lama sakit adalah 4,83 tahun. Korelasi antara kadar MMP-9 dengan skor erosi tulang secara radiologis adalah r=0,3 dengan p=0,02 (bermakna), sementara korelasi antara lama sakit dengan gambaran radiologis (skor Sharp) r=0,36 dengan p=0,014 (bermakna). Korelasi antara LED, dan faktor reumatoid dengan gambaran radiologis adalah r=0,10,p=0,24;dan r=0,19,p=0,09. Simpulan. Didapatkan peningkatan kadar MMP-9 pada pasien AR, kadar MMP-9 berkorelasi dengan gambaran erosi tulang secara radiologis, lama sakit berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp), Faktor reumatoid dan LED tidak berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp). |
abstractGer |
Pendahuluan. Artritis Reumatoid (AR) merupakan penyakit autoimun dengan etiologi yang belum jelas, gejala utama dari AR adalah keradangan pada sendi yang ditandai dengan sinovitis simetris dan erosi tulang, walaupun perjalanan penyakit AR sulit diduga dengan sifat kronik-remisi-eksaserbasi namun secara umum hasil akhir dari AR adalah deformitas sendi. Penelitian terakhir pada AR menunjukkan adanya overekspresi dari sejumlah enzim matrix metallopeoteinases (MMPs) yang mempunyai kemampuan degradasi komponen kolagen dam matriks ekstraseluler tulang rawan Beberapa penelitian menemukan keterlibatan MMP-2,MMP-9, MMP-1 ,MMP-8 dan MMP-3 pada penyakit AR. Penelitian di Taiwan oleh Chang Yh menunjukkan peningkatan kadar dan aktifitas MMP-9 pada pasien AR di Taiwan dibandingkan pada populasi normal.Giannelli melaporkan peningkatan kadar MMP-2, MMP- 9, Tissue Inhibitor Matrix proteinase 1 dan Tissue Inhibitor Matrix proteinase 2 pada pasien dengan AR dan artritis psoriasis, Gruber juga melaporkan adanya peningkatan yang bermakna dari kadar MMP-9 atau gelatinase B pada serum pasien AR. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai peran MMP-9 pada patofisiologi kerusakan sendi AR, serta mencari korelasi antara kadar MMP-9 , laju endap darah (LED), faktor reumatoid dan lama sakit dengan gambaran radiologis pada pasien AR. Metode. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang analitik dengan metode sampling konsekutif yang dilakukan di poliklinik Reumatologi/Ilmu Penyakit Dalam RSUPN Cipto Mangunkusumo. Sebagai variabel bebas adalah : kadar matriks metalloproteinase 9, laju endap darah (LED) , faktor reumatoid dan lama sakit sementara variabel tergantung adalah skor radiologis Sharp. Hasil. Dari 46 subjek penelitian didapatkan peningkatan kadar rerata MMP-9 yaitu sebesar 104,82 ng/ml, rerata LED 58,5 mm/jam, rerata kadar faktor reumatoid 57,13 IU/ml dan rerata lama sakit adalah 4,83 tahun. Korelasi antara kadar MMP-9 dengan skor erosi tulang secara radiologis adalah r=0,3 dengan p=0,02 (bermakna), sementara korelasi antara lama sakit dengan gambaran radiologis (skor Sharp) r=0,36 dengan p=0,014 (bermakna). Korelasi antara LED, dan faktor reumatoid dengan gambaran radiologis adalah r=0,10,p=0,24;dan r=0,19,p=0,09. Simpulan. Didapatkan peningkatan kadar MMP-9 pada pasien AR, kadar MMP-9 berkorelasi dengan gambaran erosi tulang secara radiologis, lama sakit berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp), Faktor reumatoid dan LED tidak berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp). |
abstract_unstemmed |
Pendahuluan. Artritis Reumatoid (AR) merupakan penyakit autoimun dengan etiologi yang belum jelas, gejala utama dari AR adalah keradangan pada sendi yang ditandai dengan sinovitis simetris dan erosi tulang, walaupun perjalanan penyakit AR sulit diduga dengan sifat kronik-remisi-eksaserbasi namun secara umum hasil akhir dari AR adalah deformitas sendi. Penelitian terakhir pada AR menunjukkan adanya overekspresi dari sejumlah enzim matrix metallopeoteinases (MMPs) yang mempunyai kemampuan degradasi komponen kolagen dam matriks ekstraseluler tulang rawan Beberapa penelitian menemukan keterlibatan MMP-2,MMP-9, MMP-1 ,MMP-8 dan MMP-3 pada penyakit AR. Penelitian di Taiwan oleh Chang Yh menunjukkan peningkatan kadar dan aktifitas MMP-9 pada pasien AR di Taiwan dibandingkan pada populasi normal.Giannelli melaporkan peningkatan kadar MMP-2, MMP- 9, Tissue Inhibitor Matrix proteinase 1 dan Tissue Inhibitor Matrix proteinase 2 pada pasien dengan AR dan artritis psoriasis, Gruber juga melaporkan adanya peningkatan yang bermakna dari kadar MMP-9 atau gelatinase B pada serum pasien AR. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai peran MMP-9 pada patofisiologi kerusakan sendi AR, serta mencari korelasi antara kadar MMP-9 , laju endap darah (LED), faktor reumatoid dan lama sakit dengan gambaran radiologis pada pasien AR. Metode. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang analitik dengan metode sampling konsekutif yang dilakukan di poliklinik Reumatologi/Ilmu Penyakit Dalam RSUPN Cipto Mangunkusumo. Sebagai variabel bebas adalah : kadar matriks metalloproteinase 9, laju endap darah (LED) , faktor reumatoid dan lama sakit sementara variabel tergantung adalah skor radiologis Sharp. Hasil. Dari 46 subjek penelitian didapatkan peningkatan kadar rerata MMP-9 yaitu sebesar 104,82 ng/ml, rerata LED 58,5 mm/jam, rerata kadar faktor reumatoid 57,13 IU/ml dan rerata lama sakit adalah 4,83 tahun. Korelasi antara kadar MMP-9 dengan skor erosi tulang secara radiologis adalah r=0,3 dengan p=0,02 (bermakna), sementara korelasi antara lama sakit dengan gambaran radiologis (skor Sharp) r=0,36 dengan p=0,014 (bermakna). Korelasi antara LED, dan faktor reumatoid dengan gambaran radiologis adalah r=0,10,p=0,24;dan r=0,19,p=0,09. Simpulan. Didapatkan peningkatan kadar MMP-9 pada pasien AR, kadar MMP-9 berkorelasi dengan gambaran erosi tulang secara radiologis, lama sakit berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp), Faktor reumatoid dan LED tidak berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp). |
collection_details |
GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ SSG-OLC-PHA |
container_issue |
2 |
title_short |
KORELASI ANTARA KADAR MATRIKS METALLOPROTEINASE 9, LAJU ENDAP DARAH, FAKTOR REUMATOID, DAN LAMA SAKIT DENGAN GAMBARAN RADIOLOGIS PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID |
url |
http://dx.doi.org/10.7454/jpdi.v2i2.69 https://doaj.org/article/b3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/69/65 https://doaj.org/toc/2406-8969 https://doaj.org/toc/2549-0621 |
remote_bool |
true |
author2 |
Sumariyono Sumariyono Kahar Kusumawidjaja Murdani Abdullah |
author2Str |
Sumariyono Sumariyono Kahar Kusumawidjaja Murdani Abdullah |
ppnlink |
1760632317 |
callnumber-subject |
RC - Internal Medicine |
mediatype_str_mv |
c |
isOA_txt |
true |
hochschulschrift_bool |
false |
callnumber-a |
RC31-1245 |
up_date |
2024-07-03T13:42:02.756Z |
_version_ |
1803565528789286912 |
fullrecord_marcxml |
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?><collection xmlns="http://www.loc.gov/MARC21/slim"><record><leader>01000caa a22002652 4500</leader><controlfield tag="001">DOAJ035221704</controlfield><controlfield tag="003">DE-627</controlfield><controlfield tag="005">20230502153145.0</controlfield><controlfield tag="007">cr uuu---uuuuu</controlfield><controlfield tag="008">230227s2015 xx |||||o 00| ||ind c</controlfield><datafield tag="035" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">(DE-627)DOAJ035221704</subfield></datafield><datafield tag="035" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">(DE-599)DOAJb3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d</subfield></datafield><datafield tag="040" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">DE-627</subfield><subfield code="b">ger</subfield><subfield code="c">DE-627</subfield><subfield code="e">rakwb</subfield></datafield><datafield tag="041" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">ind</subfield></datafield><datafield tag="050" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">RC31-1245</subfield></datafield><datafield tag="100" ind1="0" ind2=" "><subfield code="a">Giri Aji</subfield><subfield code="e">verfasserin</subfield><subfield code="4">aut</subfield></datafield><datafield tag="245" ind1="1" ind2="0"><subfield code="a">KORELASI ANTARA KADAR MATRIKS METALLOPROTEINASE 9, LAJU ENDAP DARAH, FAKTOR REUMATOID, DAN LAMA SAKIT DENGAN GAMBARAN RADIOLOGIS PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID</subfield></datafield><datafield tag="264" ind1=" " ind2="1"><subfield code="c">2015</subfield></datafield><datafield tag="336" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Text</subfield><subfield code="b">txt</subfield><subfield code="2">rdacontent</subfield></datafield><datafield tag="337" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Computermedien</subfield><subfield code="b">c</subfield><subfield code="2">rdamedia</subfield></datafield><datafield tag="338" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Online-Ressource</subfield><subfield code="b">cr</subfield><subfield code="2">rdacarrier</subfield></datafield><datafield tag="520" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Pendahuluan. Artritis Reumatoid (AR) merupakan penyakit autoimun dengan etiologi yang belum jelas, gejala utama dari AR adalah keradangan pada sendi yang ditandai dengan sinovitis simetris dan erosi tulang, walaupun perjalanan penyakit AR sulit diduga dengan sifat kronik-remisi-eksaserbasi namun secara umum hasil akhir dari AR adalah deformitas sendi. Penelitian terakhir pada AR menunjukkan adanya overekspresi dari sejumlah enzim matrix metallopeoteinases (MMPs) yang mempunyai kemampuan degradasi komponen kolagen dam matriks ekstraseluler tulang rawan Beberapa penelitian menemukan keterlibatan MMP-2,MMP-9, MMP-1 ,MMP-8 dan MMP-3 pada penyakit AR. Penelitian di Taiwan oleh Chang Yh menunjukkan peningkatan kadar dan aktifitas MMP-9 pada pasien AR di Taiwan dibandingkan pada populasi normal.Giannelli melaporkan peningkatan kadar MMP-2, MMP- 9, Tissue Inhibitor Matrix proteinase 1 dan Tissue Inhibitor Matrix proteinase 2 pada pasien dengan AR dan artritis psoriasis, Gruber juga melaporkan adanya peningkatan yang bermakna dari kadar MMP-9 atau gelatinase B pada serum pasien AR. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai peran MMP-9 pada patofisiologi kerusakan sendi AR, serta mencari korelasi antara kadar MMP-9 , laju endap darah (LED), faktor reumatoid dan lama sakit dengan gambaran radiologis pada pasien AR. Metode. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang analitik dengan metode sampling konsekutif yang dilakukan di poliklinik Reumatologi/Ilmu Penyakit Dalam RSUPN Cipto Mangunkusumo. Sebagai variabel bebas adalah : kadar matriks metalloproteinase 9, laju endap darah (LED) , faktor reumatoid dan lama sakit sementara variabel tergantung adalah skor radiologis Sharp. Hasil. Dari 46 subjek penelitian didapatkan peningkatan kadar rerata MMP-9 yaitu sebesar 104,82 ng/ml, rerata LED 58,5 mm/jam, rerata kadar faktor reumatoid 57,13 IU/ml dan rerata lama sakit adalah 4,83 tahun. Korelasi antara kadar MMP-9 dengan skor erosi tulang secara radiologis adalah r=0,3 dengan p=0,02 (bermakna), sementara korelasi antara lama sakit dengan gambaran radiologis (skor Sharp) r=0,36 dengan p=0,014 (bermakna). Korelasi antara LED, dan faktor reumatoid dengan gambaran radiologis adalah r=0,10,p=0,24;dan r=0,19,p=0,09. Simpulan. Didapatkan peningkatan kadar MMP-9 pada pasien AR, kadar MMP-9 berkorelasi dengan gambaran erosi tulang secara radiologis, lama sakit berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp), Faktor reumatoid dan LED tidak berkorelasi dengan gambaran radiologis (skor Sharp).</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">Artritis Reumatoid</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">matriks metralloproteinase-9</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">Receptor Activator</subfield></datafield><datafield tag="653" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">Internal medicine</subfield></datafield><datafield tag="700" ind1="0" ind2=" "><subfield code="a">Sumariyono Sumariyono</subfield><subfield code="e">verfasserin</subfield><subfield code="4">aut</subfield></datafield><datafield tag="700" ind1="0" ind2=" "><subfield code="a">Kahar Kusumawidjaja</subfield><subfield code="e">verfasserin</subfield><subfield code="4">aut</subfield></datafield><datafield tag="700" ind1="0" ind2=" "><subfield code="a">Murdani Abdullah</subfield><subfield code="e">verfasserin</subfield><subfield code="4">aut</subfield></datafield><datafield tag="773" ind1="0" ind2="8"><subfield code="i">In</subfield><subfield code="t">Jurnal Penyakit Dalam Indonesia</subfield><subfield code="d">Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine Universitas Indonesia-Cipto Mangunkusumo Hospital, 2018</subfield><subfield code="g">2(2015), 2, Seite 80-86</subfield><subfield code="w">(DE-627)1760632317</subfield><subfield code="x">25490621</subfield><subfield code="7">nnns</subfield></datafield><datafield tag="773" ind1="1" ind2="8"><subfield code="g">volume:2</subfield><subfield code="g">year:2015</subfield><subfield code="g">number:2</subfield><subfield code="g">pages:80-86</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">http://dx.doi.org/10.7454/jpdi.v2i2.69</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://doaj.org/article/b3d6d4116b264926be8344e80fb1dc2d</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/69/65</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="2"><subfield code="u">https://doaj.org/toc/2406-8969</subfield><subfield code="y">Journal toc</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="2"><subfield code="u">https://doaj.org/toc/2549-0621</subfield><subfield code="y">Journal toc</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">GBV_USEFLAG_A</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">SYSFLAG_A</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">GBV_DOAJ</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">SSG-OLC-PHA</subfield></datafield><datafield tag="951" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">AR</subfield></datafield><datafield tag="952" ind1=" " ind2=" "><subfield code="d">2</subfield><subfield code="j">2015</subfield><subfield code="e">2</subfield><subfield code="h">80-86</subfield></datafield></record></collection>
|
score |
7.402011 |