KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH
<p<Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ek...
Ausführliche Beschreibung
Gespeichert in:
| Autor*in: |
Nur Aini Latifah [verfasserIn] |
|---|
| Format: |
E-Artikel |
|---|---|
| Sprache: |
Englisch ; Indonesisch |
| Erschienen: |
2015 |
|---|
| Schlagwörter: |
|---|
| Übergeordnetes Werk: |
In: Jurnal Ekonomi Modernisasi - Universitas Kanjuruhan Malang, 2016, 11(2015), 2, Seite 124-134 |
|---|---|
| Übergeordnetes Werk: |
volume:11 ; year:2015 ; number:2 ; pages:124-134 |
| Links: |
Link aufrufen |
|---|
| DOI / URN: |
10.21067/jem.v11i2.873 |
|---|
| Katalog-ID: |
DOAJ063187000 |
|---|
| LEADER | 01000caa a22002652 4500 | ||
|---|---|---|---|
| 001 | DOAJ063187000 | ||
| 003 | DE-627 | ||
| 005 | 20230309025335.0 | ||
| 007 | cr uuu---uuuuu | ||
| 008 | 230228s2015 xx |||||o 00| ||eng c | ||
| 024 | 7 | |a 10.21067/jem.v11i2.873 |2 doi | |
| 035 | |a (DE-627)DOAJ063187000 | ||
| 035 | |a (DE-599)DOAJa179b621434d403bb75b1d05ab359dd1 | ||
| 040 | |a DE-627 |b ger |c DE-627 |e rakwb | ||
| 041 | |a eng |a ind | ||
| 050 | 0 | |a HF5001-6182 | |
| 100 | 0 | |a Nur Aini Latifah |e verfasserin |4 aut | |
| 245 | 1 | 0 | |a KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH |
| 264 | 1 | |c 2015 | |
| 336 | |a Text |b txt |2 rdacontent | ||
| 337 | |a Computermedien |b c |2 rdamedia | ||
| 338 | |a Online-Ressource |b cr |2 rdacarrier | ||
| 520 | |a <p<Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Kuznets dan Sirojuzilam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai “Kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negara untuk menyediakan semakin banyak barang kepada penduduknya, kemampuan ini bertambah sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan”. Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi stabil tidaklah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan, ini ibaratnya mata uang 2 sisi, kadang dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tapi tidak stabil. Untuk mencapai inilah diperlukan kebijakan moneter. Kebijakan moneter bertujuan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik dan atau diinginkan. Kondisi-kondisi tersebut diukur dengan menggunakan indicator-indikator makro utama seperti terpeliharanya pertumbuhan ekonomi yang baik, stabilitas harga umum yang terkendali, dan menurunnya tingkat pengangguran. Kebijakan moneter tujuannya adalah untuk mencapai stabilisasi ekonomi. Berhasil tidaknya tujuan dari kebijakan moneter tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, pertama: kuat tidaknya hubungan kebijakan moneter dengan kegiatan ekonomi tersebut, kedua: jangka waktu perubahan kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi. <strong<</strong<</p< | ||
| 650 | 4 | |a Kebijakan Moneter, Ekonomi Syariah | |
| 653 | 0 | |a Business | |
| 773 | 0 | 8 | |i In |t Jurnal Ekonomi Modernisasi |d Universitas Kanjuruhan Malang, 2016 |g 11(2015), 2, Seite 124-134 |w (DE-627)1760616524 |x 25024078 |7 nnns |
| 773 | 1 | 8 | |g volume:11 |g year:2015 |g number:2 |g pages:124-134 |
| 856 | 4 | 0 | |u https://doi.org/10.21067/jem.v11i2.873 |z kostenfrei |
| 856 | 4 | 0 | |u https://doaj.org/article/a179b621434d403bb75b1d05ab359dd1 |z kostenfrei |
| 856 | 4 | 0 | |u http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JEKO/article/view/873 |z kostenfrei |
| 856 | 4 | 2 | |u https://doaj.org/toc/0216-373X |y Journal toc |z kostenfrei |
| 856 | 4 | 2 | |u https://doaj.org/toc/2502-4078 |y Journal toc |z kostenfrei |
| 912 | |a GBV_USEFLAG_A | ||
| 912 | |a SYSFLAG_A | ||
| 912 | |a GBV_DOAJ | ||
| 951 | |a AR | ||
| 952 | |d 11 |j 2015 |e 2 |h 124-134 | ||
| author_variant |
n a l nal |
|---|---|
| matchkey_str |
article:25024078:2015----::eiaamntraaprpkie |
| hierarchy_sort_str |
2015 |
| callnumber-subject-code |
HF |
| publishDate |
2015 |
| allfields |
10.21067/jem.v11i2.873 doi (DE-627)DOAJ063187000 (DE-599)DOAJa179b621434d403bb75b1d05ab359dd1 DE-627 ger DE-627 rakwb eng ind HF5001-6182 Nur Aini Latifah verfasserin aut KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH 2015 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier <p<Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Kuznets dan Sirojuzilam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai “Kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negara untuk menyediakan semakin banyak barang kepada penduduknya, kemampuan ini bertambah sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan”. Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi stabil tidaklah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan, ini ibaratnya mata uang 2 sisi, kadang dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tapi tidak stabil. Untuk mencapai inilah diperlukan kebijakan moneter. Kebijakan moneter bertujuan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik dan atau diinginkan. Kondisi-kondisi tersebut diukur dengan menggunakan indicator-indikator makro utama seperti terpeliharanya pertumbuhan ekonomi yang baik, stabilitas harga umum yang terkendali, dan menurunnya tingkat pengangguran. Kebijakan moneter tujuannya adalah untuk mencapai stabilisasi ekonomi. Berhasil tidaknya tujuan dari kebijakan moneter tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, pertama: kuat tidaknya hubungan kebijakan moneter dengan kegiatan ekonomi tersebut, kedua: jangka waktu perubahan kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi. <strong<</strong<</p< Kebijakan Moneter, Ekonomi Syariah Business In Jurnal Ekonomi Modernisasi Universitas Kanjuruhan Malang, 2016 11(2015), 2, Seite 124-134 (DE-627)1760616524 25024078 nnns volume:11 year:2015 number:2 pages:124-134 https://doi.org/10.21067/jem.v11i2.873 kostenfrei https://doaj.org/article/a179b621434d403bb75b1d05ab359dd1 kostenfrei http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JEKO/article/view/873 kostenfrei https://doaj.org/toc/0216-373X Journal toc kostenfrei https://doaj.org/toc/2502-4078 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ AR 11 2015 2 124-134 |
| spelling |
10.21067/jem.v11i2.873 doi (DE-627)DOAJ063187000 (DE-599)DOAJa179b621434d403bb75b1d05ab359dd1 DE-627 ger DE-627 rakwb eng ind HF5001-6182 Nur Aini Latifah verfasserin aut KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH 2015 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier <p<Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Kuznets dan Sirojuzilam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai “Kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negara untuk menyediakan semakin banyak barang kepada penduduknya, kemampuan ini bertambah sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan”. Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi stabil tidaklah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan, ini ibaratnya mata uang 2 sisi, kadang dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tapi tidak stabil. Untuk mencapai inilah diperlukan kebijakan moneter. Kebijakan moneter bertujuan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik dan atau diinginkan. Kondisi-kondisi tersebut diukur dengan menggunakan indicator-indikator makro utama seperti terpeliharanya pertumbuhan ekonomi yang baik, stabilitas harga umum yang terkendali, dan menurunnya tingkat pengangguran. Kebijakan moneter tujuannya adalah untuk mencapai stabilisasi ekonomi. Berhasil tidaknya tujuan dari kebijakan moneter tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, pertama: kuat tidaknya hubungan kebijakan moneter dengan kegiatan ekonomi tersebut, kedua: jangka waktu perubahan kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi. <strong<</strong<</p< Kebijakan Moneter, Ekonomi Syariah Business In Jurnal Ekonomi Modernisasi Universitas Kanjuruhan Malang, 2016 11(2015), 2, Seite 124-134 (DE-627)1760616524 25024078 nnns volume:11 year:2015 number:2 pages:124-134 https://doi.org/10.21067/jem.v11i2.873 kostenfrei https://doaj.org/article/a179b621434d403bb75b1d05ab359dd1 kostenfrei http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JEKO/article/view/873 kostenfrei https://doaj.org/toc/0216-373X Journal toc kostenfrei https://doaj.org/toc/2502-4078 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ AR 11 2015 2 124-134 |
| allfields_unstemmed |
10.21067/jem.v11i2.873 doi (DE-627)DOAJ063187000 (DE-599)DOAJa179b621434d403bb75b1d05ab359dd1 DE-627 ger DE-627 rakwb eng ind HF5001-6182 Nur Aini Latifah verfasserin aut KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH 2015 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier <p<Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Kuznets dan Sirojuzilam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai “Kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negara untuk menyediakan semakin banyak barang kepada penduduknya, kemampuan ini bertambah sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan”. Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi stabil tidaklah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan, ini ibaratnya mata uang 2 sisi, kadang dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tapi tidak stabil. Untuk mencapai inilah diperlukan kebijakan moneter. Kebijakan moneter bertujuan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik dan atau diinginkan. Kondisi-kondisi tersebut diukur dengan menggunakan indicator-indikator makro utama seperti terpeliharanya pertumbuhan ekonomi yang baik, stabilitas harga umum yang terkendali, dan menurunnya tingkat pengangguran. Kebijakan moneter tujuannya adalah untuk mencapai stabilisasi ekonomi. Berhasil tidaknya tujuan dari kebijakan moneter tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, pertama: kuat tidaknya hubungan kebijakan moneter dengan kegiatan ekonomi tersebut, kedua: jangka waktu perubahan kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi. <strong<</strong<</p< Kebijakan Moneter, Ekonomi Syariah Business In Jurnal Ekonomi Modernisasi Universitas Kanjuruhan Malang, 2016 11(2015), 2, Seite 124-134 (DE-627)1760616524 25024078 nnns volume:11 year:2015 number:2 pages:124-134 https://doi.org/10.21067/jem.v11i2.873 kostenfrei https://doaj.org/article/a179b621434d403bb75b1d05ab359dd1 kostenfrei http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JEKO/article/view/873 kostenfrei https://doaj.org/toc/0216-373X Journal toc kostenfrei https://doaj.org/toc/2502-4078 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ AR 11 2015 2 124-134 |
| allfieldsGer |
10.21067/jem.v11i2.873 doi (DE-627)DOAJ063187000 (DE-599)DOAJa179b621434d403bb75b1d05ab359dd1 DE-627 ger DE-627 rakwb eng ind HF5001-6182 Nur Aini Latifah verfasserin aut KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH 2015 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier <p<Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Kuznets dan Sirojuzilam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai “Kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negara untuk menyediakan semakin banyak barang kepada penduduknya, kemampuan ini bertambah sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan”. Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi stabil tidaklah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan, ini ibaratnya mata uang 2 sisi, kadang dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tapi tidak stabil. Untuk mencapai inilah diperlukan kebijakan moneter. Kebijakan moneter bertujuan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik dan atau diinginkan. Kondisi-kondisi tersebut diukur dengan menggunakan indicator-indikator makro utama seperti terpeliharanya pertumbuhan ekonomi yang baik, stabilitas harga umum yang terkendali, dan menurunnya tingkat pengangguran. Kebijakan moneter tujuannya adalah untuk mencapai stabilisasi ekonomi. Berhasil tidaknya tujuan dari kebijakan moneter tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, pertama: kuat tidaknya hubungan kebijakan moneter dengan kegiatan ekonomi tersebut, kedua: jangka waktu perubahan kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi. <strong<</strong<</p< Kebijakan Moneter, Ekonomi Syariah Business In Jurnal Ekonomi Modernisasi Universitas Kanjuruhan Malang, 2016 11(2015), 2, Seite 124-134 (DE-627)1760616524 25024078 nnns volume:11 year:2015 number:2 pages:124-134 https://doi.org/10.21067/jem.v11i2.873 kostenfrei https://doaj.org/article/a179b621434d403bb75b1d05ab359dd1 kostenfrei http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JEKO/article/view/873 kostenfrei https://doaj.org/toc/0216-373X Journal toc kostenfrei https://doaj.org/toc/2502-4078 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ AR 11 2015 2 124-134 |
| allfieldsSound |
10.21067/jem.v11i2.873 doi (DE-627)DOAJ063187000 (DE-599)DOAJa179b621434d403bb75b1d05ab359dd1 DE-627 ger DE-627 rakwb eng ind HF5001-6182 Nur Aini Latifah verfasserin aut KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH 2015 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier <p<Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Kuznets dan Sirojuzilam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai “Kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negara untuk menyediakan semakin banyak barang kepada penduduknya, kemampuan ini bertambah sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan”. Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi stabil tidaklah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan, ini ibaratnya mata uang 2 sisi, kadang dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tapi tidak stabil. Untuk mencapai inilah diperlukan kebijakan moneter. Kebijakan moneter bertujuan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik dan atau diinginkan. Kondisi-kondisi tersebut diukur dengan menggunakan indicator-indikator makro utama seperti terpeliharanya pertumbuhan ekonomi yang baik, stabilitas harga umum yang terkendali, dan menurunnya tingkat pengangguran. Kebijakan moneter tujuannya adalah untuk mencapai stabilisasi ekonomi. Berhasil tidaknya tujuan dari kebijakan moneter tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, pertama: kuat tidaknya hubungan kebijakan moneter dengan kegiatan ekonomi tersebut, kedua: jangka waktu perubahan kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi. <strong<</strong<</p< Kebijakan Moneter, Ekonomi Syariah Business In Jurnal Ekonomi Modernisasi Universitas Kanjuruhan Malang, 2016 11(2015), 2, Seite 124-134 (DE-627)1760616524 25024078 nnns volume:11 year:2015 number:2 pages:124-134 https://doi.org/10.21067/jem.v11i2.873 kostenfrei https://doaj.org/article/a179b621434d403bb75b1d05ab359dd1 kostenfrei http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JEKO/article/view/873 kostenfrei https://doaj.org/toc/0216-373X Journal toc kostenfrei https://doaj.org/toc/2502-4078 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ AR 11 2015 2 124-134 |
| language |
English Indonesian |
| source |
In Jurnal Ekonomi Modernisasi 11(2015), 2, Seite 124-134 volume:11 year:2015 number:2 pages:124-134 |
| sourceStr |
In Jurnal Ekonomi Modernisasi 11(2015), 2, Seite 124-134 volume:11 year:2015 number:2 pages:124-134 |
| format_phy_str_mv |
Article |
| institution |
findex.gbv.de |
| topic_facet |
Kebijakan Moneter, Ekonomi Syariah Business |
| isfreeaccess_bool |
true |
| container_title |
Jurnal Ekonomi Modernisasi |
| authorswithroles_txt_mv |
Nur Aini Latifah @@aut@@ |
| publishDateDaySort_date |
2015-01-01T00:00:00Z |
| hierarchy_top_id |
1760616524 |
| id |
DOAJ063187000 |
| language_de |
englisch Sangiang |
| fullrecord |
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?><collection xmlns="http://www.loc.gov/MARC21/slim"><record><leader>01000caa a22002652 4500</leader><controlfield tag="001">DOAJ063187000</controlfield><controlfield tag="003">DE-627</controlfield><controlfield tag="005">20230309025335.0</controlfield><controlfield tag="007">cr uuu---uuuuu</controlfield><controlfield tag="008">230228s2015 xx |||||o 00| ||eng c</controlfield><datafield tag="024" ind1="7" ind2=" "><subfield code="a">10.21067/jem.v11i2.873</subfield><subfield code="2">doi</subfield></datafield><datafield tag="035" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">(DE-627)DOAJ063187000</subfield></datafield><datafield tag="035" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">(DE-599)DOAJa179b621434d403bb75b1d05ab359dd1</subfield></datafield><datafield tag="040" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">DE-627</subfield><subfield code="b">ger</subfield><subfield code="c">DE-627</subfield><subfield code="e">rakwb</subfield></datafield><datafield tag="041" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">eng</subfield><subfield code="a">ind</subfield></datafield><datafield tag="050" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">HF5001-6182</subfield></datafield><datafield tag="100" ind1="0" ind2=" "><subfield code="a">Nur Aini Latifah</subfield><subfield code="e">verfasserin</subfield><subfield code="4">aut</subfield></datafield><datafield tag="245" ind1="1" ind2="0"><subfield code="a">KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH</subfield></datafield><datafield tag="264" ind1=" " ind2="1"><subfield code="c">2015</subfield></datafield><datafield tag="336" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Text</subfield><subfield code="b">txt</subfield><subfield code="2">rdacontent</subfield></datafield><datafield tag="337" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Computermedien</subfield><subfield code="b">c</subfield><subfield code="2">rdamedia</subfield></datafield><datafield tag="338" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Online-Ressource</subfield><subfield code="b">cr</subfield><subfield code="2">rdacarrier</subfield></datafield><datafield tag="520" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a"><p<Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Kuznets dan Sirojuzilam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai “Kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negara untuk menyediakan semakin banyak barang kepada penduduknya, kemampuan ini bertambah sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan”. Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi stabil tidaklah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan, ini ibaratnya mata uang 2 sisi, kadang dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tapi tidak stabil. Untuk mencapai inilah diperlukan kebijakan moneter. Kebijakan moneter bertujuan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik dan atau diinginkan. Kondisi-kondisi tersebut diukur dengan menggunakan indicator-indikator makro utama seperti terpeliharanya pertumbuhan ekonomi yang baik, stabilitas harga umum yang terkendali, dan menurunnya tingkat pengangguran. Kebijakan moneter tujuannya adalah untuk mencapai stabilisasi ekonomi. Berhasil tidaknya tujuan dari kebijakan moneter tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, pertama: kuat tidaknya hubungan kebijakan moneter dengan kegiatan ekonomi tersebut, kedua: jangka waktu perubahan kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi. <strong<</strong<</p<</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">Kebijakan Moneter, Ekonomi Syariah</subfield></datafield><datafield tag="653" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">Business</subfield></datafield><datafield tag="773" ind1="0" ind2="8"><subfield code="i">In</subfield><subfield code="t">Jurnal Ekonomi Modernisasi</subfield><subfield code="d">Universitas Kanjuruhan Malang, 2016</subfield><subfield code="g">11(2015), 2, Seite 124-134</subfield><subfield code="w">(DE-627)1760616524</subfield><subfield code="x">25024078</subfield><subfield code="7">nnns</subfield></datafield><datafield tag="773" ind1="1" ind2="8"><subfield code="g">volume:11</subfield><subfield code="g">year:2015</subfield><subfield code="g">number:2</subfield><subfield code="g">pages:124-134</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://doi.org/10.21067/jem.v11i2.873</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://doaj.org/article/a179b621434d403bb75b1d05ab359dd1</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JEKO/article/view/873</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="2"><subfield code="u">https://doaj.org/toc/0216-373X</subfield><subfield code="y">Journal toc</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="2"><subfield code="u">https://doaj.org/toc/2502-4078</subfield><subfield code="y">Journal toc</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">GBV_USEFLAG_A</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">SYSFLAG_A</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">GBV_DOAJ</subfield></datafield><datafield tag="951" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">AR</subfield></datafield><datafield tag="952" ind1=" " ind2=" "><subfield code="d">11</subfield><subfield code="j">2015</subfield><subfield code="e">2</subfield><subfield code="h">124-134</subfield></datafield></record></collection>
|
| callnumber-first |
H - Social Science |
| author |
Nur Aini Latifah |
| spellingShingle |
Nur Aini Latifah misc HF5001-6182 misc Kebijakan Moneter, Ekonomi Syariah misc Business KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH |
| authorStr |
Nur Aini Latifah |
| ppnlink_with_tag_str_mv |
@@773@@(DE-627)1760616524 |
| format |
electronic Article |
| delete_txt_mv |
keep |
| author_role |
aut |
| collection |
DOAJ |
| remote_str |
true |
| callnumber-label |
HF5001-6182 |
| illustrated |
Not Illustrated |
| issn |
25024078 |
| topic_title |
HF5001-6182 KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH Kebijakan Moneter, Ekonomi Syariah |
| topic |
misc HF5001-6182 misc Kebijakan Moneter, Ekonomi Syariah misc Business |
| topic_unstemmed |
misc HF5001-6182 misc Kebijakan Moneter, Ekonomi Syariah misc Business |
| topic_browse |
misc HF5001-6182 misc Kebijakan Moneter, Ekonomi Syariah misc Business |
| format_facet |
Elektronische Aufsätze Aufsätze Elektronische Ressource |
| format_main_str_mv |
Text Zeitschrift/Artikel |
| carriertype_str_mv |
cr |
| hierarchy_parent_title |
Jurnal Ekonomi Modernisasi |
| hierarchy_parent_id |
1760616524 |
| hierarchy_top_title |
Jurnal Ekonomi Modernisasi |
| isfreeaccess_txt |
true |
| familylinks_str_mv |
(DE-627)1760616524 |
| title |
KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH |
| ctrlnum |
(DE-627)DOAJ063187000 (DE-599)DOAJa179b621434d403bb75b1d05ab359dd1 |
| title_full |
KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH |
| author_sort |
Nur Aini Latifah |
| journal |
Jurnal Ekonomi Modernisasi |
| journalStr |
Jurnal Ekonomi Modernisasi |
| callnumber-first-code |
H |
| lang_code |
eng ind |
| isOA_bool |
true |
| recordtype |
marc |
| publishDateSort |
2015 |
| contenttype_str_mv |
txt |
| container_start_page |
124 |
| author_browse |
Nur Aini Latifah |
| container_volume |
11 |
| class |
HF5001-6182 |
| format_se |
Elektronische Aufsätze |
| author-letter |
Nur Aini Latifah |
| doi_str_mv |
10.21067/jem.v11i2.873 |
| title_sort |
kebijakan moneter dalam perspektif ekonomi syariah |
| callnumber |
HF5001-6182 |
| title_auth |
KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH |
| abstract |
<p<Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Kuznets dan Sirojuzilam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai “Kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negara untuk menyediakan semakin banyak barang kepada penduduknya, kemampuan ini bertambah sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan”. Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi stabil tidaklah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan, ini ibaratnya mata uang 2 sisi, kadang dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tapi tidak stabil. Untuk mencapai inilah diperlukan kebijakan moneter. Kebijakan moneter bertujuan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik dan atau diinginkan. Kondisi-kondisi tersebut diukur dengan menggunakan indicator-indikator makro utama seperti terpeliharanya pertumbuhan ekonomi yang baik, stabilitas harga umum yang terkendali, dan menurunnya tingkat pengangguran. Kebijakan moneter tujuannya adalah untuk mencapai stabilisasi ekonomi. Berhasil tidaknya tujuan dari kebijakan moneter tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, pertama: kuat tidaknya hubungan kebijakan moneter dengan kegiatan ekonomi tersebut, kedua: jangka waktu perubahan kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi. <strong<</strong<</p< |
| abstractGer |
<p<Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Kuznets dan Sirojuzilam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai “Kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negara untuk menyediakan semakin banyak barang kepada penduduknya, kemampuan ini bertambah sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan”. Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi stabil tidaklah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan, ini ibaratnya mata uang 2 sisi, kadang dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tapi tidak stabil. Untuk mencapai inilah diperlukan kebijakan moneter. Kebijakan moneter bertujuan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik dan atau diinginkan. Kondisi-kondisi tersebut diukur dengan menggunakan indicator-indikator makro utama seperti terpeliharanya pertumbuhan ekonomi yang baik, stabilitas harga umum yang terkendali, dan menurunnya tingkat pengangguran. Kebijakan moneter tujuannya adalah untuk mencapai stabilisasi ekonomi. Berhasil tidaknya tujuan dari kebijakan moneter tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, pertama: kuat tidaknya hubungan kebijakan moneter dengan kegiatan ekonomi tersebut, kedua: jangka waktu perubahan kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi. <strong<</strong<</p< |
| abstract_unstemmed |
<p<Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Kuznets dan Sirojuzilam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai “Kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negara untuk menyediakan semakin banyak barang kepada penduduknya, kemampuan ini bertambah sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan”. Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi stabil tidaklah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan, ini ibaratnya mata uang 2 sisi, kadang dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tapi tidak stabil. Untuk mencapai inilah diperlukan kebijakan moneter. Kebijakan moneter bertujuan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik dan atau diinginkan. Kondisi-kondisi tersebut diukur dengan menggunakan indicator-indikator makro utama seperti terpeliharanya pertumbuhan ekonomi yang baik, stabilitas harga umum yang terkendali, dan menurunnya tingkat pengangguran. Kebijakan moneter tujuannya adalah untuk mencapai stabilisasi ekonomi. Berhasil tidaknya tujuan dari kebijakan moneter tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, pertama: kuat tidaknya hubungan kebijakan moneter dengan kegiatan ekonomi tersebut, kedua: jangka waktu perubahan kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi. <strong<</strong<</p< |
| collection_details |
GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ |
| container_issue |
2 |
| title_short |
KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH |
| url |
https://doi.org/10.21067/jem.v11i2.873 https://doaj.org/article/a179b621434d403bb75b1d05ab359dd1 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JEKO/article/view/873 https://doaj.org/toc/0216-373X https://doaj.org/toc/2502-4078 |
| remote_bool |
true |
| ppnlink |
1760616524 |
| callnumber-subject |
HF - Commerce |
| mediatype_str_mv |
c |
| isOA_txt |
true |
| hochschulschrift_bool |
false |
| doi_str |
10.21067/jem.v11i2.873 |
| callnumber-a |
HF5001-6182 |
| up_date |
2024-07-03T16:19:26.670Z |
| _version_ |
1803575431442464768 |
| fullrecord_marcxml |
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?><collection xmlns="http://www.loc.gov/MARC21/slim"><record><leader>01000caa a22002652 4500</leader><controlfield tag="001">DOAJ063187000</controlfield><controlfield tag="003">DE-627</controlfield><controlfield tag="005">20230309025335.0</controlfield><controlfield tag="007">cr uuu---uuuuu</controlfield><controlfield tag="008">230228s2015 xx |||||o 00| ||eng c</controlfield><datafield tag="024" ind1="7" ind2=" "><subfield code="a">10.21067/jem.v11i2.873</subfield><subfield code="2">doi</subfield></datafield><datafield tag="035" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">(DE-627)DOAJ063187000</subfield></datafield><datafield tag="035" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">(DE-599)DOAJa179b621434d403bb75b1d05ab359dd1</subfield></datafield><datafield tag="040" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">DE-627</subfield><subfield code="b">ger</subfield><subfield code="c">DE-627</subfield><subfield code="e">rakwb</subfield></datafield><datafield tag="041" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">eng</subfield><subfield code="a">ind</subfield></datafield><datafield tag="050" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">HF5001-6182</subfield></datafield><datafield tag="100" ind1="0" ind2=" "><subfield code="a">Nur Aini Latifah</subfield><subfield code="e">verfasserin</subfield><subfield code="4">aut</subfield></datafield><datafield tag="245" ind1="1" ind2="0"><subfield code="a">KEBIJAKAN MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH</subfield></datafield><datafield tag="264" ind1=" " ind2="1"><subfield code="c">2015</subfield></datafield><datafield tag="336" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Text</subfield><subfield code="b">txt</subfield><subfield code="2">rdacontent</subfield></datafield><datafield tag="337" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Computermedien</subfield><subfield code="b">c</subfield><subfield code="2">rdamedia</subfield></datafield><datafield tag="338" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Online-Ressource</subfield><subfield code="b">cr</subfield><subfield code="2">rdacarrier</subfield></datafield><datafield tag="520" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a"><p<Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Kuznets dan Sirojuzilam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai “Kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negara untuk menyediakan semakin banyak barang kepada penduduknya, kemampuan ini bertambah sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan”. Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi stabil tidaklah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan, ini ibaratnya mata uang 2 sisi, kadang dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tapi tidak stabil. Untuk mencapai inilah diperlukan kebijakan moneter. Kebijakan moneter bertujuan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik dan atau diinginkan. Kondisi-kondisi tersebut diukur dengan menggunakan indicator-indikator makro utama seperti terpeliharanya pertumbuhan ekonomi yang baik, stabilitas harga umum yang terkendali, dan menurunnya tingkat pengangguran. Kebijakan moneter tujuannya adalah untuk mencapai stabilisasi ekonomi. Berhasil tidaknya tujuan dari kebijakan moneter tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, pertama: kuat tidaknya hubungan kebijakan moneter dengan kegiatan ekonomi tersebut, kedua: jangka waktu perubahan kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi. <strong<</strong<</p<</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">Kebijakan Moneter, Ekonomi Syariah</subfield></datafield><datafield tag="653" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">Business</subfield></datafield><datafield tag="773" ind1="0" ind2="8"><subfield code="i">In</subfield><subfield code="t">Jurnal Ekonomi Modernisasi</subfield><subfield code="d">Universitas Kanjuruhan Malang, 2016</subfield><subfield code="g">11(2015), 2, Seite 124-134</subfield><subfield code="w">(DE-627)1760616524</subfield><subfield code="x">25024078</subfield><subfield code="7">nnns</subfield></datafield><datafield tag="773" ind1="1" ind2="8"><subfield code="g">volume:11</subfield><subfield code="g">year:2015</subfield><subfield code="g">number:2</subfield><subfield code="g">pages:124-134</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://doi.org/10.21067/jem.v11i2.873</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://doaj.org/article/a179b621434d403bb75b1d05ab359dd1</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JEKO/article/view/873</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="2"><subfield code="u">https://doaj.org/toc/0216-373X</subfield><subfield code="y">Journal toc</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="2"><subfield code="u">https://doaj.org/toc/2502-4078</subfield><subfield code="y">Journal toc</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">GBV_USEFLAG_A</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">SYSFLAG_A</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">GBV_DOAJ</subfield></datafield><datafield tag="951" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">AR</subfield></datafield><datafield tag="952" ind1=" " ind2=" "><subfield code="d">11</subfield><subfield code="j">2015</subfield><subfield code="e">2</subfield><subfield code="h">124-134</subfield></datafield></record></collection>
|
| score |
7.399585 |