Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band
Gangguan cuaca merupakan kondisi dinamika udara yang secara cepat akan mengubah kondisi cuaca yang berbeda dari sebelumnya. Gangguan cuaca yang menyebabkan terjadinya hujan dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan berbagai kerugian. Hujan yang terjadi di Kabupaten Lam...
Ausführliche Beschreibung
Autor*in: |
Deffi Putri [verfasserIn] |
---|
Format: |
E-Artikel |
---|---|
Sprache: |
Englisch ; Indonesisch |
Erschienen: |
2020 |
---|
Schlagwörter: |
---|
Übergeordnetes Werk: |
In: Jurnal Fisika - Universitas Negeri Semarang, 2015, 10(2020), 2, Seite 50-61 |
---|---|
Übergeordnetes Werk: |
volume:10 ; year:2020 ; number:2 ; pages:50-61 |
Links: |
---|
DOI / URN: |
10.15294/jf.v10i2.26463 |
---|
Katalog-ID: |
DOAJ098661604 |
---|
LEADER | 01000naa a22002652 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | DOAJ098661604 | ||
003 | DE-627 | ||
005 | 20240413234808.0 | ||
007 | cr uuu---uuuuu | ||
008 | 240413s2020 xx |||||o 00| ||eng c | ||
024 | 7 | |a 10.15294/jf.v10i2.26463 |2 doi | |
035 | |a (DE-627)DOAJ098661604 | ||
035 | |a (DE-599)DOAJ0eff8b5588964df89a7fe0325230970a | ||
040 | |a DE-627 |b ger |c DE-627 |e rakwb | ||
041 | |a eng |a ind | ||
050 | 0 | |a QC1-999 | |
100 | 0 | |a Deffi Putri |e verfasserin |4 aut | |
245 | 1 | 0 | |a Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band |
264 | 1 | |c 2020 | |
336 | |a Text |b txt |2 rdacontent | ||
337 | |a Computermedien |b c |2 rdamedia | ||
338 | |a Online-Ressource |b cr |2 rdacarrier | ||
520 | |a Gangguan cuaca merupakan kondisi dinamika udara yang secara cepat akan mengubah kondisi cuaca yang berbeda dari sebelumnya. Gangguan cuaca yang menyebabkan terjadinya hujan dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan berbagai kerugian. Hujan yang terjadi di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah pada 20 Juni 2020 telah mengakibatkan bencana banjir di sejumlah wilayah salah satunya kecamatan Lamandau. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi atmosfer melalui data anomali suhu permukaan laut, mean sea level pressure, streamline dan moisture transport sedangkan kajian terhadap awan hujan dan curah hujan yang terjadi di wilayah penelitian memanfaatkan data radar cuaca Doppler C-Band. Gangguan cuaca yang memicu terjadinya cuaca buruk adalah peningkatan suhu permukaan laut yang didukung oleh adanya belokan angin disekitar wilayah kejadian. Awan penyebab hujan tumbuh mulai pukul 09.00 hingga 10.30 UTC dengan reflectivity maksimum mencapai 55 – 60 dBz yang terklasifikasi sebagai awan konvektif. Rekonstruksi QPE di wilayah penelitian menunjukan bahwa hujan terjadi dalam durasi 40 menit dengan intensitas puncak sebesar 55.2 mm/jam pukul 10.00 UTC. | ||
650 | 4 | |a weather disturbances | |
650 | 4 | |a doppler weather radar | |
650 | 4 | |a sea surface temperature | |
650 | 4 | |a rainfall | |
653 | 0 | |a Physics | |
773 | 0 | 8 | |i In |t Jurnal Fisika |d Universitas Negeri Semarang, 2015 |g 10(2020), 2, Seite 50-61 |w (DE-627)1760645184 |x 20881509 |7 nnns |
773 | 1 | 8 | |g volume:10 |g year:2020 |g number:2 |g pages:50-61 |
856 | 4 | 0 | |u https://doi.org/10.15294/jf.v10i2.26463 |z kostenfrei |
856 | 4 | 0 | |u https://doaj.org/article/0eff8b5588964df89a7fe0325230970a |z kostenfrei |
856 | 4 | 0 | |u https://journal.unnes.ac.id/nju/jf/article/view/26463 |z kostenfrei |
856 | 4 | 2 | |u https://doaj.org/toc/2088-1509 |y Journal toc |z kostenfrei |
912 | |a GBV_USEFLAG_A | ||
912 | |a SYSFLAG_A | ||
912 | |a GBV_DOAJ | ||
951 | |a AR | ||
952 | |d 10 |j 2020 |e 2 |h 50-61 |
author_variant |
d p dp |
---|---|
matchkey_str |
article:20881509:2020----::ainodsamsedneosrkiuapdkjdabnidlmnamng |
hierarchy_sort_str |
2020 |
callnumber-subject-code |
QC |
publishDate |
2020 |
allfields |
10.15294/jf.v10i2.26463 doi (DE-627)DOAJ098661604 (DE-599)DOAJ0eff8b5588964df89a7fe0325230970a DE-627 ger DE-627 rakwb eng ind QC1-999 Deffi Putri verfasserin aut Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band 2020 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier Gangguan cuaca merupakan kondisi dinamika udara yang secara cepat akan mengubah kondisi cuaca yang berbeda dari sebelumnya. Gangguan cuaca yang menyebabkan terjadinya hujan dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan berbagai kerugian. Hujan yang terjadi di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah pada 20 Juni 2020 telah mengakibatkan bencana banjir di sejumlah wilayah salah satunya kecamatan Lamandau. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi atmosfer melalui data anomali suhu permukaan laut, mean sea level pressure, streamline dan moisture transport sedangkan kajian terhadap awan hujan dan curah hujan yang terjadi di wilayah penelitian memanfaatkan data radar cuaca Doppler C-Band. Gangguan cuaca yang memicu terjadinya cuaca buruk adalah peningkatan suhu permukaan laut yang didukung oleh adanya belokan angin disekitar wilayah kejadian. Awan penyebab hujan tumbuh mulai pukul 09.00 hingga 10.30 UTC dengan reflectivity maksimum mencapai 55 – 60 dBz yang terklasifikasi sebagai awan konvektif. Rekonstruksi QPE di wilayah penelitian menunjukan bahwa hujan terjadi dalam durasi 40 menit dengan intensitas puncak sebesar 55.2 mm/jam pukul 10.00 UTC. weather disturbances doppler weather radar sea surface temperature rainfall Physics In Jurnal Fisika Universitas Negeri Semarang, 2015 10(2020), 2, Seite 50-61 (DE-627)1760645184 20881509 nnns volume:10 year:2020 number:2 pages:50-61 https://doi.org/10.15294/jf.v10i2.26463 kostenfrei https://doaj.org/article/0eff8b5588964df89a7fe0325230970a kostenfrei https://journal.unnes.ac.id/nju/jf/article/view/26463 kostenfrei https://doaj.org/toc/2088-1509 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ AR 10 2020 2 50-61 |
spelling |
10.15294/jf.v10i2.26463 doi (DE-627)DOAJ098661604 (DE-599)DOAJ0eff8b5588964df89a7fe0325230970a DE-627 ger DE-627 rakwb eng ind QC1-999 Deffi Putri verfasserin aut Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band 2020 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier Gangguan cuaca merupakan kondisi dinamika udara yang secara cepat akan mengubah kondisi cuaca yang berbeda dari sebelumnya. Gangguan cuaca yang menyebabkan terjadinya hujan dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan berbagai kerugian. Hujan yang terjadi di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah pada 20 Juni 2020 telah mengakibatkan bencana banjir di sejumlah wilayah salah satunya kecamatan Lamandau. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi atmosfer melalui data anomali suhu permukaan laut, mean sea level pressure, streamline dan moisture transport sedangkan kajian terhadap awan hujan dan curah hujan yang terjadi di wilayah penelitian memanfaatkan data radar cuaca Doppler C-Band. Gangguan cuaca yang memicu terjadinya cuaca buruk adalah peningkatan suhu permukaan laut yang didukung oleh adanya belokan angin disekitar wilayah kejadian. Awan penyebab hujan tumbuh mulai pukul 09.00 hingga 10.30 UTC dengan reflectivity maksimum mencapai 55 – 60 dBz yang terklasifikasi sebagai awan konvektif. Rekonstruksi QPE di wilayah penelitian menunjukan bahwa hujan terjadi dalam durasi 40 menit dengan intensitas puncak sebesar 55.2 mm/jam pukul 10.00 UTC. weather disturbances doppler weather radar sea surface temperature rainfall Physics In Jurnal Fisika Universitas Negeri Semarang, 2015 10(2020), 2, Seite 50-61 (DE-627)1760645184 20881509 nnns volume:10 year:2020 number:2 pages:50-61 https://doi.org/10.15294/jf.v10i2.26463 kostenfrei https://doaj.org/article/0eff8b5588964df89a7fe0325230970a kostenfrei https://journal.unnes.ac.id/nju/jf/article/view/26463 kostenfrei https://doaj.org/toc/2088-1509 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ AR 10 2020 2 50-61 |
allfields_unstemmed |
10.15294/jf.v10i2.26463 doi (DE-627)DOAJ098661604 (DE-599)DOAJ0eff8b5588964df89a7fe0325230970a DE-627 ger DE-627 rakwb eng ind QC1-999 Deffi Putri verfasserin aut Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band 2020 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier Gangguan cuaca merupakan kondisi dinamika udara yang secara cepat akan mengubah kondisi cuaca yang berbeda dari sebelumnya. Gangguan cuaca yang menyebabkan terjadinya hujan dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan berbagai kerugian. Hujan yang terjadi di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah pada 20 Juni 2020 telah mengakibatkan bencana banjir di sejumlah wilayah salah satunya kecamatan Lamandau. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi atmosfer melalui data anomali suhu permukaan laut, mean sea level pressure, streamline dan moisture transport sedangkan kajian terhadap awan hujan dan curah hujan yang terjadi di wilayah penelitian memanfaatkan data radar cuaca Doppler C-Band. Gangguan cuaca yang memicu terjadinya cuaca buruk adalah peningkatan suhu permukaan laut yang didukung oleh adanya belokan angin disekitar wilayah kejadian. Awan penyebab hujan tumbuh mulai pukul 09.00 hingga 10.30 UTC dengan reflectivity maksimum mencapai 55 – 60 dBz yang terklasifikasi sebagai awan konvektif. Rekonstruksi QPE di wilayah penelitian menunjukan bahwa hujan terjadi dalam durasi 40 menit dengan intensitas puncak sebesar 55.2 mm/jam pukul 10.00 UTC. weather disturbances doppler weather radar sea surface temperature rainfall Physics In Jurnal Fisika Universitas Negeri Semarang, 2015 10(2020), 2, Seite 50-61 (DE-627)1760645184 20881509 nnns volume:10 year:2020 number:2 pages:50-61 https://doi.org/10.15294/jf.v10i2.26463 kostenfrei https://doaj.org/article/0eff8b5588964df89a7fe0325230970a kostenfrei https://journal.unnes.ac.id/nju/jf/article/view/26463 kostenfrei https://doaj.org/toc/2088-1509 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ AR 10 2020 2 50-61 |
allfieldsGer |
10.15294/jf.v10i2.26463 doi (DE-627)DOAJ098661604 (DE-599)DOAJ0eff8b5588964df89a7fe0325230970a DE-627 ger DE-627 rakwb eng ind QC1-999 Deffi Putri verfasserin aut Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band 2020 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier Gangguan cuaca merupakan kondisi dinamika udara yang secara cepat akan mengubah kondisi cuaca yang berbeda dari sebelumnya. Gangguan cuaca yang menyebabkan terjadinya hujan dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan berbagai kerugian. Hujan yang terjadi di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah pada 20 Juni 2020 telah mengakibatkan bencana banjir di sejumlah wilayah salah satunya kecamatan Lamandau. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi atmosfer melalui data anomali suhu permukaan laut, mean sea level pressure, streamline dan moisture transport sedangkan kajian terhadap awan hujan dan curah hujan yang terjadi di wilayah penelitian memanfaatkan data radar cuaca Doppler C-Band. Gangguan cuaca yang memicu terjadinya cuaca buruk adalah peningkatan suhu permukaan laut yang didukung oleh adanya belokan angin disekitar wilayah kejadian. Awan penyebab hujan tumbuh mulai pukul 09.00 hingga 10.30 UTC dengan reflectivity maksimum mencapai 55 – 60 dBz yang terklasifikasi sebagai awan konvektif. Rekonstruksi QPE di wilayah penelitian menunjukan bahwa hujan terjadi dalam durasi 40 menit dengan intensitas puncak sebesar 55.2 mm/jam pukul 10.00 UTC. weather disturbances doppler weather radar sea surface temperature rainfall Physics In Jurnal Fisika Universitas Negeri Semarang, 2015 10(2020), 2, Seite 50-61 (DE-627)1760645184 20881509 nnns volume:10 year:2020 number:2 pages:50-61 https://doi.org/10.15294/jf.v10i2.26463 kostenfrei https://doaj.org/article/0eff8b5588964df89a7fe0325230970a kostenfrei https://journal.unnes.ac.id/nju/jf/article/view/26463 kostenfrei https://doaj.org/toc/2088-1509 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ AR 10 2020 2 50-61 |
allfieldsSound |
10.15294/jf.v10i2.26463 doi (DE-627)DOAJ098661604 (DE-599)DOAJ0eff8b5588964df89a7fe0325230970a DE-627 ger DE-627 rakwb eng ind QC1-999 Deffi Putri verfasserin aut Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band 2020 Text txt rdacontent Computermedien c rdamedia Online-Ressource cr rdacarrier Gangguan cuaca merupakan kondisi dinamika udara yang secara cepat akan mengubah kondisi cuaca yang berbeda dari sebelumnya. Gangguan cuaca yang menyebabkan terjadinya hujan dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan berbagai kerugian. Hujan yang terjadi di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah pada 20 Juni 2020 telah mengakibatkan bencana banjir di sejumlah wilayah salah satunya kecamatan Lamandau. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi atmosfer melalui data anomali suhu permukaan laut, mean sea level pressure, streamline dan moisture transport sedangkan kajian terhadap awan hujan dan curah hujan yang terjadi di wilayah penelitian memanfaatkan data radar cuaca Doppler C-Band. Gangguan cuaca yang memicu terjadinya cuaca buruk adalah peningkatan suhu permukaan laut yang didukung oleh adanya belokan angin disekitar wilayah kejadian. Awan penyebab hujan tumbuh mulai pukul 09.00 hingga 10.30 UTC dengan reflectivity maksimum mencapai 55 – 60 dBz yang terklasifikasi sebagai awan konvektif. Rekonstruksi QPE di wilayah penelitian menunjukan bahwa hujan terjadi dalam durasi 40 menit dengan intensitas puncak sebesar 55.2 mm/jam pukul 10.00 UTC. weather disturbances doppler weather radar sea surface temperature rainfall Physics In Jurnal Fisika Universitas Negeri Semarang, 2015 10(2020), 2, Seite 50-61 (DE-627)1760645184 20881509 nnns volume:10 year:2020 number:2 pages:50-61 https://doi.org/10.15294/jf.v10i2.26463 kostenfrei https://doaj.org/article/0eff8b5588964df89a7fe0325230970a kostenfrei https://journal.unnes.ac.id/nju/jf/article/view/26463 kostenfrei https://doaj.org/toc/2088-1509 Journal toc kostenfrei GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ AR 10 2020 2 50-61 |
language |
English Indonesian |
source |
In Jurnal Fisika 10(2020), 2, Seite 50-61 volume:10 year:2020 number:2 pages:50-61 |
sourceStr |
In Jurnal Fisika 10(2020), 2, Seite 50-61 volume:10 year:2020 number:2 pages:50-61 |
format_phy_str_mv |
Article |
institution |
findex.gbv.de |
topic_facet |
weather disturbances doppler weather radar sea surface temperature rainfall Physics |
isfreeaccess_bool |
true |
container_title |
Jurnal Fisika |
authorswithroles_txt_mv |
Deffi Putri @@aut@@ |
publishDateDaySort_date |
2020-01-01T00:00:00Z |
hierarchy_top_id |
1760645184 |
id |
DOAJ098661604 |
language_de |
englisch Sangiang |
fullrecord |
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?><collection xmlns="http://www.loc.gov/MARC21/slim"><record><leader>01000naa a22002652 4500</leader><controlfield tag="001">DOAJ098661604</controlfield><controlfield tag="003">DE-627</controlfield><controlfield tag="005">20240413234808.0</controlfield><controlfield tag="007">cr uuu---uuuuu</controlfield><controlfield tag="008">240413s2020 xx |||||o 00| ||eng c</controlfield><datafield tag="024" ind1="7" ind2=" "><subfield code="a">10.15294/jf.v10i2.26463</subfield><subfield code="2">doi</subfield></datafield><datafield tag="035" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">(DE-627)DOAJ098661604</subfield></datafield><datafield tag="035" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">(DE-599)DOAJ0eff8b5588964df89a7fe0325230970a</subfield></datafield><datafield tag="040" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">DE-627</subfield><subfield code="b">ger</subfield><subfield code="c">DE-627</subfield><subfield code="e">rakwb</subfield></datafield><datafield tag="041" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">eng</subfield><subfield code="a">ind</subfield></datafield><datafield tag="050" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">QC1-999</subfield></datafield><datafield tag="100" ind1="0" ind2=" "><subfield code="a">Deffi Putri</subfield><subfield code="e">verfasserin</subfield><subfield code="4">aut</subfield></datafield><datafield tag="245" ind1="1" ind2="0"><subfield code="a">Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band</subfield></datafield><datafield tag="264" ind1=" " ind2="1"><subfield code="c">2020</subfield></datafield><datafield tag="336" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Text</subfield><subfield code="b">txt</subfield><subfield code="2">rdacontent</subfield></datafield><datafield tag="337" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Computermedien</subfield><subfield code="b">c</subfield><subfield code="2">rdamedia</subfield></datafield><datafield tag="338" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Online-Ressource</subfield><subfield code="b">cr</subfield><subfield code="2">rdacarrier</subfield></datafield><datafield tag="520" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Gangguan cuaca merupakan kondisi dinamika udara yang secara cepat akan mengubah kondisi cuaca yang berbeda dari sebelumnya. Gangguan cuaca yang menyebabkan terjadinya hujan dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan berbagai kerugian. Hujan yang terjadi di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah pada 20 Juni 2020 telah mengakibatkan bencana banjir di sejumlah wilayah salah satunya kecamatan Lamandau. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi atmosfer melalui data anomali suhu permukaan laut, mean sea level pressure, streamline dan moisture transport sedangkan kajian terhadap awan hujan dan curah hujan yang terjadi di wilayah penelitian memanfaatkan data radar cuaca Doppler C-Band. Gangguan cuaca yang memicu terjadinya cuaca buruk adalah peningkatan suhu permukaan laut yang didukung oleh adanya belokan angin disekitar wilayah kejadian. Awan penyebab hujan tumbuh mulai pukul 09.00 hingga 10.30 UTC dengan reflectivity maksimum mencapai 55 – 60 dBz yang terklasifikasi sebagai awan konvektif. Rekonstruksi QPE di wilayah penelitian menunjukan bahwa hujan terjadi dalam durasi 40 menit dengan intensitas puncak sebesar 55.2 mm/jam pukul 10.00 UTC.</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">weather disturbances</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">doppler weather radar</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">sea surface temperature</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">rainfall</subfield></datafield><datafield tag="653" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">Physics</subfield></datafield><datafield tag="773" ind1="0" ind2="8"><subfield code="i">In</subfield><subfield code="t">Jurnal Fisika</subfield><subfield code="d">Universitas Negeri Semarang, 2015</subfield><subfield code="g">10(2020), 2, Seite 50-61</subfield><subfield code="w">(DE-627)1760645184</subfield><subfield code="x">20881509</subfield><subfield code="7">nnns</subfield></datafield><datafield tag="773" ind1="1" ind2="8"><subfield code="g">volume:10</subfield><subfield code="g">year:2020</subfield><subfield code="g">number:2</subfield><subfield code="g">pages:50-61</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://doi.org/10.15294/jf.v10i2.26463</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://doaj.org/article/0eff8b5588964df89a7fe0325230970a</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://journal.unnes.ac.id/nju/jf/article/view/26463</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="2"><subfield code="u">https://doaj.org/toc/2088-1509</subfield><subfield code="y">Journal toc</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">GBV_USEFLAG_A</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">SYSFLAG_A</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">GBV_DOAJ</subfield></datafield><datafield tag="951" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">AR</subfield></datafield><datafield tag="952" ind1=" " ind2=" "><subfield code="d">10</subfield><subfield code="j">2020</subfield><subfield code="e">2</subfield><subfield code="h">50-61</subfield></datafield></record></collection>
|
callnumber-first |
Q - Science |
author |
Deffi Putri |
spellingShingle |
Deffi Putri misc QC1-999 misc weather disturbances misc doppler weather radar misc sea surface temperature misc rainfall misc Physics Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band |
authorStr |
Deffi Putri |
ppnlink_with_tag_str_mv |
@@773@@(DE-627)1760645184 |
format |
electronic Article |
delete_txt_mv |
keep |
author_role |
aut |
collection |
DOAJ |
remote_str |
true |
callnumber-label |
QC1-999 |
illustrated |
Not Illustrated |
issn |
20881509 |
topic_title |
QC1-999 Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band weather disturbances doppler weather radar sea surface temperature rainfall |
topic |
misc QC1-999 misc weather disturbances misc doppler weather radar misc sea surface temperature misc rainfall misc Physics |
topic_unstemmed |
misc QC1-999 misc weather disturbances misc doppler weather radar misc sea surface temperature misc rainfall misc Physics |
topic_browse |
misc QC1-999 misc weather disturbances misc doppler weather radar misc sea surface temperature misc rainfall misc Physics |
format_facet |
Elektronische Aufsätze Aufsätze Elektronische Ressource |
format_main_str_mv |
Text Zeitschrift/Artikel |
carriertype_str_mv |
cr |
hierarchy_parent_title |
Jurnal Fisika |
hierarchy_parent_id |
1760645184 |
hierarchy_top_title |
Jurnal Fisika |
isfreeaccess_txt |
true |
familylinks_str_mv |
(DE-627)1760645184 |
title |
Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band |
ctrlnum |
(DE-627)DOAJ098661604 (DE-599)DOAJ0eff8b5588964df89a7fe0325230970a |
title_full |
Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band |
author_sort |
Deffi Putri |
journal |
Jurnal Fisika |
journalStr |
Jurnal Fisika |
callnumber-first-code |
Q |
lang_code |
eng ind |
isOA_bool |
true |
recordtype |
marc |
publishDateSort |
2020 |
contenttype_str_mv |
txt |
container_start_page |
50 |
author_browse |
Deffi Putri |
container_volume |
10 |
class |
QC1-999 |
format_se |
Elektronische Aufsätze |
author-letter |
Deffi Putri |
doi_str_mv |
10.15294/jf.v10i2.26463 |
title_sort |
kajian kondisi atmosfer dan rekonstruksi hujan pada kejadian banjir di lamandau menggunakan radar cuaca doppler c-band |
callnumber |
QC1-999 |
title_auth |
Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band |
abstract |
Gangguan cuaca merupakan kondisi dinamika udara yang secara cepat akan mengubah kondisi cuaca yang berbeda dari sebelumnya. Gangguan cuaca yang menyebabkan terjadinya hujan dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan berbagai kerugian. Hujan yang terjadi di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah pada 20 Juni 2020 telah mengakibatkan bencana banjir di sejumlah wilayah salah satunya kecamatan Lamandau. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi atmosfer melalui data anomali suhu permukaan laut, mean sea level pressure, streamline dan moisture transport sedangkan kajian terhadap awan hujan dan curah hujan yang terjadi di wilayah penelitian memanfaatkan data radar cuaca Doppler C-Band. Gangguan cuaca yang memicu terjadinya cuaca buruk adalah peningkatan suhu permukaan laut yang didukung oleh adanya belokan angin disekitar wilayah kejadian. Awan penyebab hujan tumbuh mulai pukul 09.00 hingga 10.30 UTC dengan reflectivity maksimum mencapai 55 – 60 dBz yang terklasifikasi sebagai awan konvektif. Rekonstruksi QPE di wilayah penelitian menunjukan bahwa hujan terjadi dalam durasi 40 menit dengan intensitas puncak sebesar 55.2 mm/jam pukul 10.00 UTC. |
abstractGer |
Gangguan cuaca merupakan kondisi dinamika udara yang secara cepat akan mengubah kondisi cuaca yang berbeda dari sebelumnya. Gangguan cuaca yang menyebabkan terjadinya hujan dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan berbagai kerugian. Hujan yang terjadi di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah pada 20 Juni 2020 telah mengakibatkan bencana banjir di sejumlah wilayah salah satunya kecamatan Lamandau. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi atmosfer melalui data anomali suhu permukaan laut, mean sea level pressure, streamline dan moisture transport sedangkan kajian terhadap awan hujan dan curah hujan yang terjadi di wilayah penelitian memanfaatkan data radar cuaca Doppler C-Band. Gangguan cuaca yang memicu terjadinya cuaca buruk adalah peningkatan suhu permukaan laut yang didukung oleh adanya belokan angin disekitar wilayah kejadian. Awan penyebab hujan tumbuh mulai pukul 09.00 hingga 10.30 UTC dengan reflectivity maksimum mencapai 55 – 60 dBz yang terklasifikasi sebagai awan konvektif. Rekonstruksi QPE di wilayah penelitian menunjukan bahwa hujan terjadi dalam durasi 40 menit dengan intensitas puncak sebesar 55.2 mm/jam pukul 10.00 UTC. |
abstract_unstemmed |
Gangguan cuaca merupakan kondisi dinamika udara yang secara cepat akan mengubah kondisi cuaca yang berbeda dari sebelumnya. Gangguan cuaca yang menyebabkan terjadinya hujan dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan berbagai kerugian. Hujan yang terjadi di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah pada 20 Juni 2020 telah mengakibatkan bencana banjir di sejumlah wilayah salah satunya kecamatan Lamandau. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi atmosfer melalui data anomali suhu permukaan laut, mean sea level pressure, streamline dan moisture transport sedangkan kajian terhadap awan hujan dan curah hujan yang terjadi di wilayah penelitian memanfaatkan data radar cuaca Doppler C-Band. Gangguan cuaca yang memicu terjadinya cuaca buruk adalah peningkatan suhu permukaan laut yang didukung oleh adanya belokan angin disekitar wilayah kejadian. Awan penyebab hujan tumbuh mulai pukul 09.00 hingga 10.30 UTC dengan reflectivity maksimum mencapai 55 – 60 dBz yang terklasifikasi sebagai awan konvektif. Rekonstruksi QPE di wilayah penelitian menunjukan bahwa hujan terjadi dalam durasi 40 menit dengan intensitas puncak sebesar 55.2 mm/jam pukul 10.00 UTC. |
collection_details |
GBV_USEFLAG_A SYSFLAG_A GBV_DOAJ |
container_issue |
2 |
title_short |
Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band |
url |
https://doi.org/10.15294/jf.v10i2.26463 https://doaj.org/article/0eff8b5588964df89a7fe0325230970a https://journal.unnes.ac.id/nju/jf/article/view/26463 https://doaj.org/toc/2088-1509 |
remote_bool |
true |
ppnlink |
1760645184 |
callnumber-subject |
QC - Physics |
mediatype_str_mv |
c |
isOA_txt |
true |
hochschulschrift_bool |
false |
doi_str |
10.15294/jf.v10i2.26463 |
callnumber-a |
QC1-999 |
up_date |
2024-07-03T18:29:36.373Z |
_version_ |
1803583620560977920 |
fullrecord_marcxml |
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?><collection xmlns="http://www.loc.gov/MARC21/slim"><record><leader>01000naa a22002652 4500</leader><controlfield tag="001">DOAJ098661604</controlfield><controlfield tag="003">DE-627</controlfield><controlfield tag="005">20240413234808.0</controlfield><controlfield tag="007">cr uuu---uuuuu</controlfield><controlfield tag="008">240413s2020 xx |||||o 00| ||eng c</controlfield><datafield tag="024" ind1="7" ind2=" "><subfield code="a">10.15294/jf.v10i2.26463</subfield><subfield code="2">doi</subfield></datafield><datafield tag="035" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">(DE-627)DOAJ098661604</subfield></datafield><datafield tag="035" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">(DE-599)DOAJ0eff8b5588964df89a7fe0325230970a</subfield></datafield><datafield tag="040" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">DE-627</subfield><subfield code="b">ger</subfield><subfield code="c">DE-627</subfield><subfield code="e">rakwb</subfield></datafield><datafield tag="041" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">eng</subfield><subfield code="a">ind</subfield></datafield><datafield tag="050" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">QC1-999</subfield></datafield><datafield tag="100" ind1="0" ind2=" "><subfield code="a">Deffi Putri</subfield><subfield code="e">verfasserin</subfield><subfield code="4">aut</subfield></datafield><datafield tag="245" ind1="1" ind2="0"><subfield code="a">Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band</subfield></datafield><datafield tag="264" ind1=" " ind2="1"><subfield code="c">2020</subfield></datafield><datafield tag="336" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Text</subfield><subfield code="b">txt</subfield><subfield code="2">rdacontent</subfield></datafield><datafield tag="337" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Computermedien</subfield><subfield code="b">c</subfield><subfield code="2">rdamedia</subfield></datafield><datafield tag="338" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Online-Ressource</subfield><subfield code="b">cr</subfield><subfield code="2">rdacarrier</subfield></datafield><datafield tag="520" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">Gangguan cuaca merupakan kondisi dinamika udara yang secara cepat akan mengubah kondisi cuaca yang berbeda dari sebelumnya. Gangguan cuaca yang menyebabkan terjadinya hujan dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan berbagai kerugian. Hujan yang terjadi di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah pada 20 Juni 2020 telah mengakibatkan bencana banjir di sejumlah wilayah salah satunya kecamatan Lamandau. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi atmosfer melalui data anomali suhu permukaan laut, mean sea level pressure, streamline dan moisture transport sedangkan kajian terhadap awan hujan dan curah hujan yang terjadi di wilayah penelitian memanfaatkan data radar cuaca Doppler C-Band. Gangguan cuaca yang memicu terjadinya cuaca buruk adalah peningkatan suhu permukaan laut yang didukung oleh adanya belokan angin disekitar wilayah kejadian. Awan penyebab hujan tumbuh mulai pukul 09.00 hingga 10.30 UTC dengan reflectivity maksimum mencapai 55 – 60 dBz yang terklasifikasi sebagai awan konvektif. Rekonstruksi QPE di wilayah penelitian menunjukan bahwa hujan terjadi dalam durasi 40 menit dengan intensitas puncak sebesar 55.2 mm/jam pukul 10.00 UTC.</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">weather disturbances</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">doppler weather radar</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">sea surface temperature</subfield></datafield><datafield tag="650" ind1=" " ind2="4"><subfield code="a">rainfall</subfield></datafield><datafield tag="653" ind1=" " ind2="0"><subfield code="a">Physics</subfield></datafield><datafield tag="773" ind1="0" ind2="8"><subfield code="i">In</subfield><subfield code="t">Jurnal Fisika</subfield><subfield code="d">Universitas Negeri Semarang, 2015</subfield><subfield code="g">10(2020), 2, Seite 50-61</subfield><subfield code="w">(DE-627)1760645184</subfield><subfield code="x">20881509</subfield><subfield code="7">nnns</subfield></datafield><datafield tag="773" ind1="1" ind2="8"><subfield code="g">volume:10</subfield><subfield code="g">year:2020</subfield><subfield code="g">number:2</subfield><subfield code="g">pages:50-61</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://doi.org/10.15294/jf.v10i2.26463</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://doaj.org/article/0eff8b5588964df89a7fe0325230970a</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="0"><subfield code="u">https://journal.unnes.ac.id/nju/jf/article/view/26463</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="856" ind1="4" ind2="2"><subfield code="u">https://doaj.org/toc/2088-1509</subfield><subfield code="y">Journal toc</subfield><subfield code="z">kostenfrei</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">GBV_USEFLAG_A</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">SYSFLAG_A</subfield></datafield><datafield tag="912" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">GBV_DOAJ</subfield></datafield><datafield tag="951" ind1=" " ind2=" "><subfield code="a">AR</subfield></datafield><datafield tag="952" ind1=" " ind2=" "><subfield code="d">10</subfield><subfield code="j">2020</subfield><subfield code="e">2</subfield><subfield code="h">50-61</subfield></datafield></record></collection>
|
score |
7.400114 |